Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Ungkap Sindikat Pencurian di Bus, Rian Mahendra: Mereka Tampil Rapi dan Beli Tiket

Mantan Direktur Utama PO Haryanto Rian Mahendra
Sumber :

100kpj –  Rian Mahendra yang sudah lama bergelut di dunia bus Tanah Air, memberikan komentarnya terkait viral kasus pencurian di PO Bus Rosalia Indah. Dia mengatakan bahwa ada sindikat pencurian barang-barang di bus memang sudah ada sejak lama.

"Berdasarkan pengalaman yg sama yg pernah gua alami di era tahun 2008-2010an silam. Sindikat dan modus operandi ini masih tetap sama. Ga berubah sejak era tahun 2000an," buka Rian di akun Instagram miliknya, @rianmahendra83.

Baca Juga: PO Rosalia Indah Unggah Masalah Pencurian di Bus, Netizen: Malah Bikin Kliping Berita

Pemilik PO Mahendra Transport Indonesia ini mengatakan bahwa sindikat pencurian tak mungkin kerjasama dengan kru bus tersebut. Biasanya, para pelaku membeli tiket juga dan dandan rapi seperti halnya penumpang biasa.

“Sindikat kaya gini biasanya enggak akan berani atau mau bekerja sama dengan crew atau managemen, karena akan membahayakan eksistensi mereka. Mereka terbiasa berpenampilan rapi dan membeli tiket utk melancarkan aksinya,” kata Rian.

“Terkadang kalau sudah dapat korban, mereka turun lebih cepat sebelum titik tujuan yang tertera di tiket. Beda dengan "Coro" atau copet yang naik dari tengah jalan ngompreng dan terbiasa kerja sama dengan crew untuk melakukan tindak pencurian,” lanjutnya.

Ipad penumpang bus ini diganti keramik

Seperti diketahui kasus ini viral usai Widino Arnoldy (Dino) yang merupakan influencer curhat di akun X atau Twitter miliknya. Dia kehilangan iPad pada tasnya, dan diganti oleh pelaku dengan buku berisi keramik serta resleting dilem.

Rian mengakui bahwa kemarahan korban cukup dimaklumi, terlebih mendapat jawaban yang kurang baik dari CS pihak bus. Terlebih, keamanan dan kenyamanan penumpang menjadi tanggung jawab dari pihak bus.

"Untuk soal ganti rugi. Semua moda transportasi baik darat laut dan udara tidak ada yg memberikan ganti rugi terhadap barang yg dibawa dan dijaga oleh penumpang sendiri ke dalam kabin. Kecuali barang yg hilang atau rusak saat dititipkan ke crew di dalam bagasi, managemen pasti akan ada," paparnya.

"Berdasarkan bahasan diawal. Kalo PO sudah jadi langganan bagi sindikat kaya gini. Berarti buat gua pribadi mereka juga korban, dan gua yakin manajemen sebesar dan seprofesional RI ga akan tinggal diam dan akan bergerak supaya sindikat ini berhenti bermain dan mencari makan di perusahaan mereka," lanjut Rian.

Berita Terkait
hitlog-analytic