Gara-gara Ini Ekspor Mobil Toyota Buatan Indonesia Berhenti di Tengah Jalan
Lebih lanjut dia menjelaskan, penangguhan tersebut sifatnya hanya sementara, jika negara tujuan ekspor sudah konfirmasi melalui pemerintahnya masing-masing, maka pengiriman yang tertahan dilanjutkan.
“Jadi Avanza-Veloz dari uji emisi saja (uji keselamatan tidak ada isu), kalau Yaris Cross karena area tujuannya ada yang pengujian di Jepang ada yang pakai dari negaranya sendiri,” tuturnya.
Mencegah adanya isu tersebut, ke depan TMMIN menurut Bob akan membangun fasilitas pengujian uji emisi, dan fuel consumption standar global. Sehingga produk-produk buatannya tidak perlu lagi pakai sertifikasi dari Jepang, atau negara tujuan ekspor.
“Nah ke depan kalau proving ground kita sudah selesai, mestinya pengujian dilakukan di Indonesia, dan melalui Asean MRA (Mutual Recognition Arrangement) jadi enggak perlu dilakukan pengujian di tempat mereka lagi, jadi tempat pengujian kita terakreditasi,” sambungnya.
Melalui keterangan Toyota Global ada sejumlah negara tujuan ekspor yang terdampak. Untuk buatan ADM ada Agya dengan tujuan Ekuador, Uruguay, dan Kamboja, lalu Rush ke Ekuador, Malaysia, Avanza ke Meksiko, Kamboja, Thailand, Vietnam, Peru, Bolivia.
Kemudian masih ada Raize dengan tujuan ekspor Ekuador, dan Meksiko, sedangkan TMMIN hanya 3 model yang mereka ekspor, yaitu Avanza ke Meksiko, Kamboja, Thailand, Vietnam, Peru, dan Bolivia lalu Veloz ke Malaysia, Kamboja, Meksiko, Thailand, dan Yaris Cross ke Kamboja, Chili, dan Uruguay.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, (Gaikindo) ekspor dalam kondisi CBU Avanza-Veloz yang dicatatkan TMMIN sepanjang Januari-November 2023 sebanyak 57.507 unit, lalu Yaris Cross sebanyak 16.646 unit.