BUMN Kembangkan Baterai Kendaraan Listrik Sampai 2034, Untungnya Apa?
100kpj – Kendaraan listrik menjadi salah satu solusi di dunia menekan emisi karbon dari mesin pembakaran. Bukan hanya menekan polusi, namun kendaraan listrik berbasis baterai juga bisa menghemat impor minyak fosil.
Tingginya kebutuhan bahan bakar minyak, atau BBM membuat negara harus impor minyak fosil sebagai bahan bakunya. Maka tumbuhnya industri baterai di Indonesia dianggap bisa menekan impor tersebut.
“Dari segi pengurangan impor bahan bakar, maka kita dapat menghemat hampir 30 juta barel per tahun dengan menggunakan elektrik dibandingkan dari segi bahan bakar fosil,” ujar Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC), Toto Nugroho, dikutip Antaranews, Rabu 29 November 2023.
Keuntungan lainnya jika permintaan kendaraan listrik sudah tinggi, dan industri baterainya sudah terbentuk atau semakin banyak pemain, maka menurut Toto dapat mengurangi emisi karbon sekitar 9 juta ton per tahun.
Melalui rencana jangka panjang perusahaan pelat merah akan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, salah satunya melalui industri baterai karena sebagai jantung utama mobil, motor, hingga bus pelahap seterum.
Oleh sebab itu IBC sebagai anak usaha Pertamina ditargetkan bisa memproduksi sel baterai sebesar 10 gigawatt hour pertama untuk otomotif, dan digunakan untuk sekitar 5.000 stasiun penukaran baterai kendaraan listrik.
“Dari Kementerian BUMN sudah sepakat mengembangkan industri baterai sampai 2034. Intinya kita bagiaman ingin mencapai 13 persen energi baru terbarukan pada 2024. Energy storage system sangat penting untuk membantu pemanfaatan energi terbarukan,” tuturnya.