Mobil Listirk VinFast Siap Guyur Indonesia Triliunan Rupiah, Gaikindo Masih Tertutup
100kpj – Indonesia diserbu merek baru saat menuju era ramah lingkungan, ada banyak kendaraan listrik dari berbagai negara yang berlomba-lomba menancapkan kuku bisnisnya di Tanah Air. Salah satu yang terbaru VinFast.
Melansir Investment Monitor, VinFast akan lebih dulu jualan mobil listriknya di Indonesia pada 2024 dengan status impor utuh, sebelum mendirikan pabrik di dalam negeri dengan nilai investasi triliunan rupiah.
Berdasarkan laporan pengajuan F-1 ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat, nilai investasi VinFast untuk membuat mobil pelahap seterum di Tanah Air mencapai 200 juta dolar, atau setara Rp3 triliunan di tahap pertama.
Untuk jangka panjangnya, dana segar itu bertambah hingga 1,2 miliar dolar, setara Rp18 triliun. Pabrik tersebut ditargetkan beroperasi pada 2026 dengan kapasitas produksi 50 ribu unit per tahun.
Masih menurut sumber yang sama, sebelum bangun pabrik di Indonesia, merek Vietnam itu akan lebih dulu jualan di RI pada 2024 dengan status impor. Tercatat ada 4 model, yaitu VF e34, VF 5, VF 6 dan VF 7.
VinFast menilai bahwa Indonesia menjadi negara yang sangat potensial dalam pengembangakan kendaraan listrik karena memiliki bahan baku pembuatan baterai dengan biaya yang lebih rendah.
Terkait kehadiran merek asal negeri dengan Ibu Kota Hanoi itu ternyata belum diketahui Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, atau Gaikindo sebagai asosiasi yang menaungi sejumlah merek mobil di RI.
“Gaikindo belum tahu secara resmi, mereka belum anggota,” ujar Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto secara singkat kepada 100kpj, Rabu 11 Oktober 2023.
Jongkie yang juga menjabat sebagai Wakil Komisaris PT Handa Indonesia Motor yang merupakan pabrik perakitan untuk beberapa merek mobil itu, masih enggan mengungkap strategi yang akan dilakukan VinFast.
Seperti diketahui, untuk menjadi anggota dari aosisasi tersebut tentunya merek mobil itu sudah berada di Indonesia, meski statusnya hanya melakukan penjualan impor. Sedangkan VinFast baru berencana.
Sebelumnya Presiden Jokowi bertemu langsung dengan orang nomor satu di Vietnam, atau Perdana Menteri Pham Minh Chinch di Istana Merdeka, Jakarta. Tujuannya agar terjalin kerjasama untuk membuat mobil listrik bareng VinFast.
"Kedua pemimpin menyambut baik pengembangan ekosistem kendaraan listrik oleh swasta, dan mendorong kerja sama BUMN kedua negara,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang menemani Jokowi pada saat itu.
Indonesia sebagai negara yang memiliki cadangan nikel, dan kobalt terbesar di dunia menjadi potensi besar bagi ekosistem kendaraan listrik, karena kedua bahan baku itu beperan penting dalam pembuatan baterai.
Menurut Retno, menjalin kerja sama dengan Vietnam bisa membuat industri otomotif dalam negeri akan tumbuh, terutama pada sektor kendaraan listrik. Sehingga ekspor kendaraan listrik akan meningkat tajam.