Diguyur Triliunan Rupiah, 3 Tahun Lagi VinFast Bikin Mobil Listrik di RI
100kpj - Indonesia berambisi menjadi raja kendaraan listrik karena punya cadangan nikel terbesar di dunia. Ada banyak brand mobil yang dilobi pemerintah agar menancapkan kuku bisnisnya, salah satunya VinFast.
Baru-baru ini, Jokowi bertemu langsung dengan orang nomor satu di Vietnam, atau Perdana Menteri Pham Minh Chinch di Istana Merdeka, Jakarta. Tujuannya agar terjalin kerjasama untuk membuat mobil listrik bareng VinFast.
"Kedua pemimpin menyambut baik pengembangan ekosistem kendaraan listrik oleh swasta, dan mendorong kerja sama BUMN kedua negara,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang menemani Jokowi pada saat itu.
Indonesia sebagai negara yang memiliki cadangan nikel, dan kobalt terbesar di dunia menjadi potensi besar bagi ekosistem kendaraan listrik, karena kedua bahan baku itu beperan penting dalam pembuatan baterai.
Menurut Retno, menjalin kerja sama dengan Vietnam bisa membuat industri otomotif dalam negeri akan tumbuh, terutama pada sektor kendaraan listrik. Sehingga ekspor kendaraan listrik akan meningkat tajam.
Pertemuan tersebut membuahkan hasil positif. Pasalnya jenama asal negeri naga biru itu akan mengguyur Indonesia hinggal triliunan rupiah untuk membangun pabrik mobil listrik, seperti dilansir Invesment Monitor, Rabu 27 September 2023.
Berdasarkan laporan pengajuan F-1 ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat, nilai investasi VinFast untuk membuat mobil pelahap seterum di Tanah Air mencapai 200 juta dolar, atau setara Rp3 triliunan di tahap pertama.
Untuk jangka panjangnya, dana segar itu bertambah hingga 1,2 miliar dolar, setara Rp18 triliun. Pabrik tersebut ditargetkan beroperasi pada 2026 dengan kapasitas produksi 50 ribu unit per tahun.
Masih menurut sumber yang sama, sebelum bangun pabrik di Indonesia, merek Vietnam itu akan lebih dulu jualan di RI pada 2024 dengan status impor. Tercatat ada 4 model, yaitu VF e34, VF 5, VF 6 dan VF 7.
VinFast menilai bahwa Indonesia menjadi negara yang sangat potensial dalam pengembangakan kendaraan listrik karena memiliki bahan baku pembuatan baterai dengan biaya yang lebih rendah.