Kemenag Nilai Parkir Mobil di Jalan Depan Rumah Itu Haram, Aturan Resminya Gimana?
100kpj – Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia menyebutkan bahwa parkir mobil di jalan depan rumah itu haram hukumnya dalam Islam. Lalu seperti apa aturan resminya perihal parkir sembarangan ini?
Masih banyak masyarakat yang memiliki mobil, namun tak ada garasi atau ruang cukup hingga kendaraan terparkir begitu saja di depan rumah. Persoalannya, banyak orang tidak sadar bahwa parkir sembarangan di depan rumah bisa menimbulkan masalah hukum.
Termasuk di dalamnya penggunaan jalan yang tidak sah. Aturannya sendiri pun sudah banyak, seperti dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 671, yang berbunyi:
"Jalan setapak, lorong, atau jalan besar milik bersama dan beberapa tetangga, yang digunakan untuk jalan keluar bersama tidak boleh dipindahkan, dirusak, atau dipakai untuk keperluan lain dari tujuan yang telah ditetapkan, kecuali dengan izin semua yang berkepentingan".
Kemudian ada Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2006 pasal 38 yang menyebutkan bahwa setiap orang dilarang menggunakan ruang manfaat jalan yang dapat berakibat pada terganggunya fungsi jalan. Adapun ruang manfaat di sini meliputi bahu jalan, saluran tepi jalan, dan ambang pengaman.
Baca Juga: Kemenag RI Sebut Parkir Mobil di Jalan Depan Rumah Itu Haram, Ini Penjelasannya
Beberapa kota pun sudah mengeluarkan aturan terkait pemilik kendaraan wajib memiliki garasi. Di daerah Depok tercantum dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2020, yang merupakan revisi dari Perda Nomor 2 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Bidang Perhubungan.
Pada pasal 34A berbunyi setiap orang atau badan usaha pemilik kendaraan bermotor wajib memiliki atau menguasai garasi. Apabila terbukti melanggar akan dikenakan sanksi dan denda berupa administrasi.
Hal itu merujuk pada pasal selanjutnya yakni 34B pada ayat tiga yang tertulis terhadap pelanggar ketentuan Pasal 34A dikenakan denda administrasi paling banyak Rp2 juta. Sementara itu, untuk wilayah DKI Jakarta juga turut menerapkan hal yang sama.
Peraturan ini tertulis melalui Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi, yang ditandatangani Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo saat itu.Salah satu merujuk pada pasal 140 ayat pertama tertulis setiap orang atau badan usaha pemilik Kendaraan Bermotor wajib memiliki atau menguasai garasi.
Aturan hadir sebagai upaya pemerintah untuk menekan adanya parkir liar yang mengganggu pengendara lain. Berikut penjelasan lebih dalam tentang pasal 140 mengenai kepemilikan garasi di wilayah DKI Jakarta;
(1) Setiap orang atau badan usaha pemilik Kendaraan Bermotor wajib memiliki atau menguasai garasi.
(2) Setiap orang atau badan usaha pemilik Kendaraan Bermotor dilarang menyimpan Kendaraan Bermotor di ruang milik Jalan.
(3) Setiap orang atau badan usaha yang akan membeli Kendaraan Bermotor wajib memiliki atau menguasai garasi untuk menyimpan kendaraannya yang dibuktikan dengan surat bukti kepemilikan garasi dari Kelurahan setempat.
(4) Surat bukti kepemilikan garasi sebagaimana dimaksud pada ayat 3 menjadi syarat penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai kepemilikan Kendaraan Bermotor diatur dengan Peraturan Gubernur.
Parkir di Jalan Depan Rumah Itu Haram
Kementerian Agama (Kemenag) membahas perihal hukum parkir mobil di jalan depan rumah. Dalam situs resminya yang dikutip 100KPJ pada Senin 18 September 2023, menurut Syekh Zakariya al Anshori dalam kitab Manhaj Thullab, bahwa jalanan umum tidak boleh dijadikan sesuatu (termasuk parkir) yang bisa mengganggu pengguna jalan raya.
Hal itu dikarenakan akan mempersulit pengguna jalan raya yang mengaksesnya. Untuk itu, ketika ingin memarkirkan mobil di bahu jalan atau halaman rumah tetangga, seyogianya mendapatkan izin dari yang punya lahan. Syekh Zakariya berkata:
”Jalanan umum tidak boleh dimanfaatkan untuk dibangun sebuah gedung, atau tanaman. Demikian pula dilarang menggunakannya (dengan model apapun), ketika bisa mengganggu para pengguna jalan". (Syekh Zakariyya Al-Anshary, Manhaj al-Thullab, Juz 3 Halaman 359).