Pesaing Pertalite Hilang, SPBU BP-AKR Diam-diam Berhenti Jualan BBM RON 90
100kpj – Untuk menuju ramah lingkungan, kualitas bahan bakar minyak atau BBM di Indonesia pada tahun depan akan ditingkatkan. Hal itu sudah tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup, dan Kehutanan.
Melalui kebijakan tersebut, BBM yang boleh beredar minimal memiliki research octan number, alias RON 91. Tidak heran jika Pertamina akan hapus Pertalite (RON 90) dan digantikan oleh Pertamax Green 92.
Baca juga: Ada 3 Jenis BBM Pertamina di 2024 untuk Mesin Bensin Lebih Banyak Etanol
Sebelum aturan itu diterapkan perusahaan minyak swasta asal Inggris, yaitu PT Aneka Petroindo Raya, atau BP-AKR lebih dulu menghapus produknya yang merupakan pesaing Pertalite, yaitu BP RON 90 di seluruh SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum).
“Per tanggal 1 Agustus 2023 BP-AKR tidak lagi menyediakan, dan menjual bahan bakar BP 90 di semua SPBU BP di wilayah Jabodetabek maupun Jawa Timur,” tulis keterangan resminya yang diterima 100kpj, Kamis 14 September 2023.
Masih dalam keterangannya, menghilangkan BBM dengan kandungan oktan paling rendah itu seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat menggunakan bahan bakar berkualitas dengan RON yang lebih tinggi.
Selain itu penghapusan tersebut juga dalam upaya mendukung kualitas udara yang lebih baik, karena dengan oktan yang lebih tinggi akan mendapatkan pembakaran sempurna, sehingga mampu menekan emisi.
Saat ini, produk yang ditawarkan ada BP Ultimate, BP 92 dan BP Diesel, dan semuanya sudah mengalami kenaikkan harga memasuki September 2023, hal serupa dilakukan Pertamina, Vivo, dan Shell.
BP-AKR mengkerek harga produknya mulai Rp550 perak, sampai Rp2.380 per liter, alhasil harga BP 92 dari Rp12,990 menjadi Rp13,500 per liter, BP Ultimate dari Rp14,190 menjadi Rp15,650 per liter, dan BP Diesel yang naik paling tinggi dari Rp13,970 menjadi Rp16,350 per liter.
“Kami senantiasa berkomitmen dalam menghadirkan bahan bakar berkualitas yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendukung mobilitas harian para pengendara di Indonesia,” tulisnya.