Solusi Yayasan Toyota atasi Kemacetan dan Polusi di Kawasan Bali
100kpj - Setiap brand mobil memiliki cara masing-masing untuk berkontribusi terhadap lingkungan. Terlebih kendaraan bermesin pembakaran menjadi salah satu penyumbang polusi udara.
Selain menciptakan kendaraan listrik berbasis baterai, atau hybrid untuk menekan emisi, serta penggunaan bahan bakar minyak, ada juga kegiatan sosial yang diterapkan untuk menuju ramah lingkungan.
Seperti yang dilakukan Toyota Motor Corporation, jenama asal Jepang tersebut membuat divisi khusus untuk kegiatan sosial, atau CSR (Corporate Social Responsibility) yang diberi nama Toyota Mobility Foundation (TMF).
Proyek yang mengangkat tema Smart (Sustainable Mobility Advancing Real Transformation), dipelajari sejak 10 tahun lalu dari mobilitas di setiap negara, terutama di Ibu Kota yang punya infrastruktur terbatas.
TMF merangkul universitas, pemerintah, lembaga nirlaba, lembaga penelitian, dan organisasi lainnya, membuat program Sustainable Development Goals (SDGs) dari Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), untuk mengatasi masalah mobilitas di seluruh dunia.
Pucuk, atau target program tersebut mengatasi kemacetan, atau mobilitas orang saat melakukan kegiatan, dan menekan polusi udara dari padatnya volume kendaraan karena tidak didukung fasilitas jalan yang mumpuni.
Program tersebut sudah berjalan di sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, Zimbabwe atau Kenya, Brazil, India, Malaysia, Vietnam, Thailand, Jepang, dan Indonesia yang akan diterapkan pada pertengahan September 2023 di Ubud, Bali.
Sebelum hadir di Pulau Dewata, TMF sudah melakukan penjajakan terlebih dahulu sejak November 2022, dan ditargetkan program mobilitas itu akan berlangsung sampai Februari 2024 dengan tahap pertama uji coba 6 bulan.
Dalam tahap uji coba selama satu semester tersebut menelan biaya Rp26 miliar. Wisatawan, atau warga lokal dapat memanfaatkan Kijang Innova Zenix Hybrid, atau menggunakan mobil minivan bertenaga listrik untuk menuju kawasan Ubud Tengah, Bali menggunakan aplikasi Smart di handphone.
"Masing-masing 5 unit (mobil listrik, dan hybrid) di Ubud, dan bisa digunakan pakai aplikasi yang ada, dan bisa mendapatkan rute yang dituju penumpang. Selama 6 bulan uji coba gratis tidak ditarik bayaran," ujar Executive Program Director TMF, Pras Ganesh di Bali, Kamis 24 Agustus 2023.
Secara total dari program tersebut terdapat 10 unit layanan antar-jemput kendaraan elektrifikasi dengan beberapa perhentian yang semuanya terletak dalam jarak 10 menit, berjalan kaki dari tujuan wisata utama, dan situs lokal yang popular.
Selain itu, ada pemasangan 9 layar digital di sepanjang halte dengan lalu lintas tinggi di dalam Rute Trans Metro Dewata. Layar digital ini akan memberikan visualisasi jadwal bus secara real time untuk komuter, sehingga memungkinkan kenyamanan yang lebih baik, terutama bila digunakan bersamaan.
"Ini sepetinya simpel tapi ini sangat berguna, karena kita perlu jadwal detail untuk membantu penumpang mendapatkan bus di waktu yang tepat," tuturnya.
Terkait pemilihan Ubud, Bali karena menjadi lokasi wisata, namun sering terjadi kemacetan. Ditambah Pulau Dewata sudah menjadi sorotan dunia, setelah menjadi tuan rumah acara kenegaraan, yaitu G20, di mana Toyota menjadi salah satu brand yang terlibat.
"Selama uji coba ini kami akang mengumpulkan informasi dari penumpang, dengan memberikan informaxi berdasarkan itu. Misalnya dari segi ekonomi, dan bisnisnya, kita ingin menghasilkan solusi yang sustabinable," sambungnya.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan, pasca pandemi dua tahun lalu, kawasan kemacetan di Bali salah satunya Ubud Tengah, karena menjadi tujuan para wisatawan.
"Saya berharap program TMF dapat memberikan dampak positif dalam perkembangan Ubud, dan Gianyar terutama dalam mengatasi kemacetan," tukas Oka dalam kesempatan yang sama.