Test Drive Toyota Corolla Cross Hybrid, Seirit Ini Mobil Andalan Sandiaga Uno
100kpj – Toyota Corolla Cross Hybrid menjadi SUV kompak pertama PT Toyota Astra Motor yang ramah lingkungan. Corolla Cros Hybrid meluncur di RI sejak 2020, saat itu harganya Rp497,8 juta, dan kini Rp540,900 juta.
Baru-baru ini 100kpj mencoba langsung Toyota Corolla Cross Hybrid dengan rute Jakarta-Bandung. Di dalam mobil berisikan tiga penumpang dewasa, dan dua anak kecil, lengkap dengan barang di bagasi belakang.
Baca juga: Toyota Corolla Cross Hybrid yang Bikin Sandiaga Uno Tinggalkan Livina
Untuk masuk ke dalam kabin, cukup mengantongi remot karena sudah keyless dengan menekan tombol di handle pintu. Posisi berkendaranya untuk postur tinggi 175 cm, kami merasa tata letak setir cukup rendah.
Meski secara pengaturan sudah tilt steering, dan teleskopik. Tapi tidak masalah, visibilitas yang diberikan masih cukup baik, dan kap mesin terlihat, namun untuk perjalanan jauh desain joknya agak kurang nyaman.
Terutama pada bagian punggung yang tidak terlalu pas dengan badan dengan berat 78 kilogram, dan busanya kami rasa kurang empuk. Meski tergolong moderen, uniknya Toyota mempertahankan rem parkir di bagian bawah.
Bukan elektrik yang hanya menekan tombol di konsil tengah, tapi masih manual mirip Honda HR-V lama tipe terendah, mengoperasikan rem parkir dengan cara menginjak pedal di sisi kiri bawah yang bersebelahan dengan pedal rem.
Dimensi Corolla Cross Hybrid lebih bongsor dari Nissan Kicks e-Power, panjangnya 4.460 mili meter, lebar 1.825 mm, dan tinggi 1.620 mm. Sehingga kabin penumpang baris kedua lebih lega, pun dengan bagasi belakang.
Corolla Cross Hybrid mengandalkan rancang bangun TNGA (Toyota New Global Architecture) yang membuat mobil tetap rigid meski banyak muatan. Handlingnya cukup baik, tidak terasa ada gejala bodi roll yang berlebih.
Bermodal jarak poros roda depan ke belakang 2.640 mm, saat bermanuver di kecepatan tinggi pun tetap stabil, minim limbung. Terasa mengendarai mobil sedan, mengingat SUV ini ground clearancenya 165 mm.
Ditambah ukuran velg 18 inci yang cukup lebar, sehingga dengan balutan ban Mihcelin 225/50 depan, dan belakang mendapatkan profil yang cukup tipis, jarak antara ban dengan dinding velg, layiknya sedan.
Performa yang dihasilkan dari perkawinan mesin bensin, dan motor listriknya terasa agak sama dengan Kijang Innova Zenix Hybrid, karena sistem hybrid yang digunakan sama meski ada perbedaan di beberapa komponenya.
Corolla Cross Hybrid bisa jalan seutuhnya pakai tenaga listrik, atau EV mode ketika baterai berada di sekitar 20-30 persen. Sehingga dalam kondisi stop and go, atau macet jika baterai mumpuni mesin tidak akan hidup.
Berdasarkan pengujian kami, dari kondisi diam sampai 60 km per jam dengan kondisi baterai mendukung mesin pembakarannya tidak akan hidup, namun syaratnya jangan menginjak pedal gas secara menghentak.
Otomatis ECU akan membacar posisi throttle tanpa memerlukan enjin, bahkan di kecepatan 100-120 km per jam pun kalau beban mesin dirasa ringan, atau saat cruising maka mesin akan mati, dan hanya mengandalkan tenaga listrik.
Baterai akan melakukan pengisian ketika pengemudi berdeselerasi, secara regeneratif saat pedal gas ditutup dan mobil tetap melaju, baterai akan terisi, pun saat melakukan pengereman.
Untuk menempuh Jakarta-Bandung-Jakarta, beragam medan jalan kami lewati. Mulai dari kepadatan lalu lintas di jalan dalam kota, dan beberapa kali tanjakan serta turunan sesampainya memasuki kawasan Ciwidey.
Tidak ketinggalan akses utama Tol Jakarta-Cikampek, yang kebetulan cendrung lancar saat kami melakukan perjalanan pergi, dan pulang. Ayunan suspensi baik di permukaan jalan aspal, dan tidak rata sekalipun, sangat nyaman.
Total jarak tempuh yang kami lalui 398 km, dengan catatan konsumsi bahan bakar di layar MID (Multi Information Display) hanya 19,8 km per liter, artinya sangat irit SUV Toyota yang jadi andalan Menparekraf Sandiaga Uno itu.
Meskipun mesin yang digunakan berkapasitas empat silinder 1.789cc, namun iritnya setara enjin 1.200cc, bahkan lebih efisien. Tenaga maksimal dari enjin berkode 2ZR-FXE itu 96,6 dk, dan torsi 142,1 Nm.
Sedangkan dinamo untuk menggerakkan roda depannya punya tenaga setara 71 dk, dan torsi 162,7 Nm. Artinya saat parallel, atau keduanya berfungsi antara bensin, dan listrik memberikan output 167,6 dk, yang disalurkan melalui transmisi matik CVT.