Mengoptimalkan SHVS di Suzuki XL7 Hybrid, Konsumsi BBM Tembus Segini
Perjalanan dimulai dari Tlogo Putri Kaliurang menuju La Li Sa Farmers Village, lebih mendominasi turunan. Kami menerapkan gaya berkendara yang benar-benar menjaga putaran mesin, agar tetap eco driving.
Karena rutenye turun dari dataran tinggi, kami lebih sering melepas gas, dan membiarkan mobil berjalan dalam kondisi mesin hidup. Mencari momentum di setiap perjalanan agak sulit karena iring-iringan.
Tidak pernah kami membiarkan mesin meraung, tuas transmisi berada di D di jalan mendatar, dan posisi 2 ketika sedikit menanjak. Menahan putaran mesin di 1.800-2.000 rpm dengan kecepatan rata-rata 40 km per jam.
Untuk rute pertama kami lebih sering membiarkan mobil berjalan begitu saja, tanpa menekan pedal gas. Sesampainya di La Li Sa Farmers Village, catatan konsumsi BBM di MID mobil kami sekitar 28 km per liter.
Selama perjalanan beberapa kali stop and go, dan kami memanfaatkan fitur engine auto start stop, sehingga mesin mati otomatis saat pedal rem diinjak. Maka tidak ada bahan bakar yang terbuang, karena enjin tidak perlu idle.
Baik saat lampu merah, atau karena kondisi macet. Kemudian saat mulai berjalan, kami secara perjalan menekan pedal gas tanpa membuat mesin meraung berlebihan dengan menjaga RPM rendah.
Mobil melaju dengan mudahnya tanpa beban, karena fitur ISG atau Integrated Starter Generator yang menjadi bagian di dalam SHVS mampu memberikan akeselerasi tambahan saat mobil mulai berjalan.