Esemka Klaim Miliki 200 Karyawan dan Tak Pernah PHK Selama Pandemi

100kpj – PT Solo Manufaktur Kreasi selaku produsen mobil Esemka kembali mencuat namanya usai ikut pameran Indonesia International Motor Show atau IIMS 2023. Walau kembali terdengar namanya, namun kegiatan produksi di pabrik Boyolali, Jawa Tengah masih tetap berjalan normal.

Presiden Direktur PT SMK, Eddy Wirajaya mengatakan, produksi mobil di pabrik tetap berjalan saat pandemi covid-19 melanda. Walaupun jam kerjanya tetapi di bagi beberapa shift.

"Pas pandemi kita bagi beberapa shift, tapi sekarang sudah kembali normal. Jam kerja karyawan juga sudah normal seperti semula," ujar Eddy saat dijumpai di JIExpo Kemayoran, akhir pekan lalu.

Eddy juga mengklaim bila saat ini Esemka memiliki banyak ratusan karyawan. Bahkan, pihaknya tidak melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK kepada karyawannya, dan tetap menerima haknya secara penuh.

"Kita sekarang punya 200 karyawan lebih, saya lupa detailnya tapi sekitar segitu. Nah, hebatnya, ketika yang lain PHK karyawan saat pandemi, kita bisa survive. Semua karyawan juga gajian secara normal," bebernya.

Saat ini, pabrik Esemka di Boyolali kapasitas produksinya bisa mencapai 10 ribu unit per tahun. Akan tetapi, jika permintaan mobil Esemka meningkat, maka kapasitas produksinya bisa menyesuaikan.

"Kapasitas produksi pabrik kita minimal 10 ribu unit setahun. Itu kita pararel (antara mobil pikap dan listrik). Kalau ada permintaan lebih, kita masih punya area untuk dibangun pabrik baru dan tambah man power," katanya.

Di ajang IIMS 2023 yang berlangsung pada 16-26 Februari lalu, Esemka Esemka merilis mobil listrik Esemka Bima EV yang terdiri dari varian Cargo Van dan Passenger Van.

Perihal harga, Bima EV Passenger Van dijual Rp540.000.000, lalu Bima EV Cargo Van Rp530.000.000 dengan status OTR DKI Jakarta. Selain Bima EV, Esemka juga merilis varian baru pikap Esemka Bima 1.3 yang sudah dilengkapi dengan Electric power steering dan AC.

Selama IIMS 2023, Eddy mengaku jika penjualan Esemka cukup bagus dengan terjual puluhan unit. Menurutnya, secara angka keduanya berimbang antara Bima EV dan pikap Bima, namun versi pikap sedikit lebih banyak.

"Hampir mendekati 50 persen dari model EV, dua varian. Tapi memang lebih dominan yang pikap lah," papar Eddy.