Jangan Cuma Motor Listrik, Anindya Bakrie Minta Bus Listrik Dapat Insentif
100kpj – Untuk mencapai netralitas karbon di Indonesia pada 2060, pemerintah terus mendorong industri otomotif untuk memasarkan kendaraan listrik, terutama memproduksinya di dalam negeri atau bukan sekadar impor.
Sudah cukup banyak merek kendaraan listrik yang beredar di pasar Indonesia. Namun secara populasi masih sedikit, hal yang wajar karena harga kendaraan pelahap seterum masih tergolong mahal untuk sebagian orang.
Demi menarik perhatian masyarakat beralih menggunakan kendaraan tanpa emisi, pemerintah dalam waktu dekat akan memberikan insentif untuk pembelian motor listrik dari kondisi baru, atau konversi sebesar Rp7 juta.
Menurut Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Anindya Novyan Bakrie, sudah menjadi strategi yang tepat, untuk peralihan dari kendaraan bermesin bahan bakar ke tenaga listrik dimulai dari sepeda motor.
Bukan berarti transportasi publik tidak dilirik, karena manfaatnya terlihat dari jumlah penumpang yang menggunakan bus listrik TransJakarta yang disalurkan oleh Bakrie Autoparts hasil kerjasama dengan BYD Auto.
Oleh sebab itu, menurut Anindya Bakrie pemerintah perlu memberikan subsidi untuk bus listrik terutama yang digunakan sebagai transportasi umum.
“Tinggal publik transportasi dikasih insentif juga, karena satu bus di TransJakarta itu setahun seperempat juta orang (penumpangnya),” ujar Anindya Bakrie saat menghadiri pameran IIMS di JIExpo Kemayoran, dikutip Senin 27 Februarai 2023.
Selain menekan emisi karbon yang dihasilkan dari kendaraan bermotor, transportasi umum dengan tenaga listrik dapat mengurai kemacetan yang menjadi masalah utama di Ibu Kota.
“Naik elektrik vehicle (bus), mengurangi kemacetan, jadi mesti ada insentif juga,” sambungnya.
Bus listrik BYD yang digunakan oleh TransJakarta saat ini sudah dirakit di dalam negeri oleh PT VKTR Teknologi Mobilitas sebagai anak usaha Bakrie Group. Bus asal China itu adlaah jenis K9 low deck yang digunakan sebanyak 30 unit.
Secara dimensi bus listrik rakitan lokal tersebut memiliki panjang 12 meter, lebar 2,5 meter, tinggi 3,4 meter, dan jarak roda depan ke belakang 6,1 meter. Kapasitasnya dapat menampung 60 penumpang.
Jantung pacunya dibekali 2 motor listrik tipe AC Synchronous yang dapat menyemburkan tenaga maksimal 300 kilowatt, atau setara 402 dk, dan torsi hingga 1.100 Nm.
Kapasitas baterainya mencapai 324 kilowatt per hour jenis Iron-Phosphate, di mana dalam pengujian internal BYD, bus pelahap seterum itu mampu menempuh jarak 250 kilometer dalam kondisi baterai penuh.