Mengungkap Pelat Nomor Mobil Misterius yang Pernah Datang ke Rumah Tiko dan Bu Eny
Peraturan terkait pencantuman kode wilayah di sisi kiri, dan nomor kendaraan kemudian diatur dalam pasal 280, setiap motor, mobil, kendaraan komersial wajib mencantumkan nomor identitas kendaraan, yaitu pelat nomor.
Merangkum dari beberapa sumber, atau literasi yang terbesar, huruf kode wilayah pelat nomor tersebut berasal dari penajajah kolonial pada 1800-an. Diambil dari kode huruf batlyon yang berhasil menguasai beberapa wilayah di RI.
Untuk wilayah DKI Jakarta dengan kode B berasal dari tentara Inggris yang menjajah Ibu Kota pada saat itu bernama Batavia, dan menjadi tanda kekuasan batlyon B. Sedangkan A untuk wilayah Banten karena batalyon A berhasil merebut wilayah Banten.
Sedangkan batalyon L menduduki Surabaya, dan batlyon M menguasai Madura pada saat itu, kode wilayah tersebut sesuai dengan pelat nomor kendaraan saat ini.
Sedangkan batlyon C, I, J, 0, Q, U, V, W, X, Y, Z tidak ikut bertempur atau menguasai wilayah mereka hanya sebagai pasukan cadangan di medan perang. Namun hingga akhirnya tetap dijadikan kode wilayah.
Thomas Stamford Raffles membentuk wilayah administratif berdasarkan kode militer tersebut setelah Inggris berhasil menguasai pulau Jawa pada saat itu.