Insentif Mobil Listrik Diharapkan Juni 2023, Menperin: Banyak Masyarakat Tunda Beli
100kpj – Untuk percepatan kendaraan listrik di Indonesia, pemerintah berencana memberikan insentif tambahan sehingga harganya bisa lebih terjangkau. Tapi, sampai saat ini belum ada keputusan untuk menerapkan kebijakan itu.
Efek buruknya, masyarakat yang mengetahui atau mendengar wacana insentif kendaraan listrik tersebut menunda melakukan pembelian. Seperti yang disampaikan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.
“Saya paham sekali sekarang sudah ada disrupsi, gangguan, artinya banyak calon-calon buyer yang akhirnya hold membeli mobil listrik karena menunggu insentif,” ujar Menperin kepada wartawan, dikutip, Jumat 29 Desember 2022.
Sebelumnya dia menyebut, rencana insentif mobil listrik sebesar Rp80 juta, hybrid yang menggabungkan penggerak listrik dan mesin pembakaran sebesar Rp40 juta, dan insentif motor listrik Rp8 juta.
Sejak kabar itu beredar, Menperin khawatir terjadi hal serupa ketika insentif PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) untuk beberapa jenis kendaraan diberlakukan demi mendongkrak penjualan di awal pandemi.
“Seperti ketika saya menyampaikan dalam waktu dekat pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) akan kita keluarkan relaksasinya, market hold. Ini juga kita lihat. Begitu kemudian pemerintah menerbitkan kebijakannya, perusahaan-perusahaan otomotif itu panen,” tuturnya.
Panen yang dimaksud hanya berlaku untuk produsen yang sudah memproduksi mobil listriknya secara lokal, seperti Hyundai Ioniq 5, dan Wuling Air ev. Di mana keduanya menjadi kandidat terkuat yang mendapatkan insentif.
Terkait realiasasinya, Menperin Agus belum bisa memastikan waktunya. Menurutnya, pada tahun depan baru digelar rapat pertama untuk membahas lebih dalam terkait pemberian insentif yang digelar sekitar minggu pertama Januari 2023.
"Kemudian setelah pemerintah menyepakati satu formulasi, baru kita bicara dengan DPR, jadi belum ada time frame-nya. Kalau bisa lebih cepat dari Juni ya alhamdulillah, lebih bagus lagi,” sambungnya.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, insentif untuk kendaraan listrik sedang dibicarakan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, nialinya sebesar Rp5 triliun untuk mobil, motor, dan bus.
Menurutnya, insentif yang diberikan untuk kendaraan listrik adalah hal yang wajar, karena dilakukan di beberapa negara lainnya. Terutama untuk mobil listrik, harganya sekitar 30 persen lebih mahal dari mobil konvensional.

Bocoran Mobil Baru Toyota di 2025 Ada Hybrid, EV dan Gazoo Racing

Gebrakan Neta di Tahun Depan demi Mendongkrak Penjualan di Indonesia

Lebih Mahal Rp18 Jutaan Ini Ubahan Hyundai Kona Electric N Line

Beli Mobil Listrik Wuling Menjelang Akhir Tahun Gak ada Ruginya, Kok Bisa?

BYD Catatkan 1.400 SPK Selama 10 Hari, Ini Model Terlarisnya

Lantaran Bentuknya Unik, Pengguna Mobil Listrik Ini Jadi Perhatian di Jalan

Tahun Depan Mobil Listrik Aletra akan Dibuat di Purwakarta

Komparasi Aletra L8 vs BYD M6, Beda Harga Gimana Jarak Tempuhnya

Liburan Pakai All New Kona Electric Pengeluaran Lebih Irit, Cuma Rp100 Ribuan

Hyundai Siap Meluncurkan Mobil Listrik Baru di Akhir Tahun Ini

Fitur yang Melimpah Bikin Harga Jual Mitsubishi New Xpander Tetap Tinggi

Tak Sekedar Mewah, Mitsubishi New Xpander Cross Makin Nyaman dan Aman

Punya Segudang Pengalaman Mobil 1 Mengklaim Bukan Sekadar Oli Mesin

Sebelum Terjun ke Dunia Kerja, Brand Perkakas Ini Transfer Ilmu ke Pelajar SMK
