Gak Banyak yang Tahu Cara Polisi Keluarkan Korban Kecelakaan Maut di dalam Mobil
100kpj – Ada berbagai faktor yang membuat pengguna mobil, atau motor mengalami kecelakaan lalu lintas ketika berkendara. Diantaranya karena kelalaian pengemudi, atau human eror, serta kendaraan yang tidak mendukung.
Kesalahan pengendara memang cukup beragam, misalnya melebihi kecepatan batas maksimal yang sudah ditentukan, lengah atau hilang kendali sehingga menyenggol kendaraan di dekatnya, dan masih banyak lagi.
Termasuk tidak mentaati rambu-rambu lalu lintas, seperti menyerobot lampu merah, berhenti di bahu jalan, tidak menggunakan lampu sein saat berbelok, atau tidak mengenakan perlengkapan berkendara yang sesuai.
Kerusakan kendaraan saat kecelakaan bermacam-macam, kondisi paling parahnya adalah bentuk kendaraan itu hingga berubah total, ringsek, atau tidak berbentuk. Lantas gimana cara menyelamatkan penumpang di dalamnya?
Sebagian orang mungkin tidak mengetahui yang dilakukan pihak kepolisian saat menyelamatkan, atau mengeluarkan penumpang dari mobil kecelakaan yang sudah tidak berbentuk. Lantas seperti apa caranya?
Asops Kapolri Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi mengatakan, faktor kecepatan pertolongan menjadi penentu dalam kasus-kasus kecelakaan. Sehingga digelar pelatihan khusus untuk pengamanan operasi lilin perayaan Natal, dan tahun baru.
Menurutnya, operasi lilin mengutamakan keselamatan pergrakan kendaraan, dan orang sari satu tempat ke tempat lain. Menggunakan peralatan terbaru dari Korlantas Polri untuk membantu korban kecelakaan lalu lintas.
“Kita sudah peraktekkan bagaimana cara penyelamatan korban kecelakaan untuk bisa membuka mobil yang terjepit, ringsek, dan sebagainya,” ujarnya dilansir website Korlantas Polri, Kamis 22 Desember 2022.
Personil diajarkan tehnik memotong, membuka, dan sebaginya dengan alat RAR yang bisa memotong, menjungkit, dan mendongkrak sehingga bisa melakukan pertolongan pada korban yang masih selamat di dalam mobil.
“Sehingga fasilitas bisa kita turunkan, dan keselamatan mereka bisa kita ambil langkah,” tuturnya.
Terkait alat yang digunakan untuk menolong penumpang, Irjen Pol Agung juga mencoba alat bernama lukas ekstrikasi buatan Jerman yang memiliki 700 bar tekanan oli hidrolik dengan kekuatan potong 62 ton untuk memotong bodi mobil.
“Kita harus bisa memanfaatkan golden time di semua hal, terkait penyelamatan, penanganan, dan respon pada waktu-waktu yang tepat secepat mungkin. Dan itu kita harus lakukan upaya-upayanya melalui pelatihan,” sambungnya.