Supaya Tak Terjebak Macet, Simak Strategi Jasa Marga dalam Antisipasi Libur Tahun Baru dan Natal
100kpj – Libur Natal dan Tahun Baru akan menyebabkan meningkatnya volume kendaraan, karena mobilitas masyatakat yang tinggi dan bisa menyebabkan macet.
Menurut Subakti Syukur, Direktur Utama Jasa Marga mengatakan, untuk arus mudik atau kendaraan yang keluar Jakarta Bogor Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) melalui 4 gerbang utama yang diperkirakan sebesar 2,73 juta kendaraan.
Angka tersebut naik 2,6% terhadap Nataru 2021 yang sebanyak 2,6 juta, atau naik 8,4% terhadap kondisi normal yang sebanyak 2,5 juta kendaraan.
Adapun distribusi volume lalin ke arah Timur atau trans Jawa sebesar 47%, arah Barat atau Merak sebesar 30,6%, dan arah Selatan atau Ciawi sebesar 22,4%.
Sedangkan untuk arus balik atau kendaraan yang pulang ke wilayah Jabotabek melalui 4 gerbang utama, diperkirakan sebesar sebesar 2,71 juta kendaraan.
Angka tersebut naik 1,2% terhadap Nataru 2021 yang sebanyak 2,6 juta kendaraan, atau naik 9% terhadap hari normal sebanyak 2,48 juta kendaraan.
Distribusi volume lalin arus balik dari arah Timur atau Trans Jawa sebesar 47,4%, arah Barat atau Merak sebesar 30,1%, dan arah Selatan atau Clawi sebesar 22,5%.
Prediksi puncak arus mudik Natal 2022 diperkirakan terjadi pada Jumat 23 Desember 2022, sedangkan libur Tahun Baru 2023 terjadi pada Jumat, 30 Desember 2022.
Sementara arus balik libur Natal 2022 terjadi pada Minggu, 25 Desember 2022 dan libur Tahun Baru 2023 pada Minggu, 01 Januari 2023.
"Pemerintah selalu perhatian bagaimana kepadatan di titik-titik yang dilakukan rekayasa dengan kepadatan yang ada," ungkap Subakti, dikutip 100KPJ.com, Jumat 16 Desember 2022.
Jasa Marga bersama pihak terkait yaitu Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Kepolisian akan melakukan upaya untuk menghindari kepadatan di jalan tol pada saat mudik Nataru yang jatuh pada hari Jumat.
"Dari trafik lalu lintas yang kita perkirakan tak perlu adanya one way. (Namun) Bukan tak perlu disiapkan," ujarnya.
Sementara itu, rencana rekayasa lalu lintas untuk mengatasi kepadatan di lokasi terpadat atau yang menjadi perhatian Khusus, diantaranya ruas Jakarta - Cikampek atau KM 48 hingga KM 66 dan KM 70 hingga KM 72, serta ruas Cikampek - Palimanan atau KM 185 hingga KM 188.
Selain itu, juga ada pengoperasian fungsional penambahan 1 lajur 2 arah Ruas Jakarta Cikampek di KM 50 hingga KM 66 sepanjang 16 km.
"Sehingga tidak diperlukan rekayasa lalu Finfas satu arah (one way)," tegasnya.
Pengoperasian fungsional ruas Jakarta Cikampek 2 Selatan atau Sadang - Kutanegara sepanjang 8,5 km - masuk Tol Cipularang atau Sadang KM 76 dan keluar jalan arteri untuk kembali masuk alan tol Jakarta Cikampek atau Karawang Barat KM 48.
"Bersama Kemenhub dan Kepolisian mengatur waktu operasional kendaraan. Libur Natal di atur truk dan jamnya memang kalau di Hubdar di tol kita di 3 ruas," pungkasnya.