Mengejutkan, Segini Harga Mobil Listrik DFSK dan Huawei Jika Dijual di Indonesia
100kpj – PT Sokonindo Automobile sebagai produsen mobil DFSK di Indonesia sempat memamerkan mobil listrik hasil kerjasama Seres dengan Huawei di beberapa pameran otomotif. Namun hingga kini belum juga dipasarkan.
Mobil listrik itu merupakan hasil kerjasama perusahaan teknologi, Huawei dengan Seres sebagai pabrikan baterai, dan komponen penggerak listrik asal China merupakan bagian dari DFSK.
Seres SF5 memiliki desain yang cukup moderen, sekilas serupa dengan Tesla. Memanfaatkan struktur rangka alumunium, dikombinasikan dengan suspensi double wishbone depan, dan belakang trapezoidal multi-link.
Dibekali teknologi hybrid yang disebut DriveOne, atau Three-in-one Electric Drive dengan satu motor controller dan reducer. Perpaduan tersebut bertujuan untuk menunjang performa mobil SUV ramah lingkungan tersebut.
Terdapat dua motor listrik untuk menggerakan rodanya. Bagian depan berkode SEP200AC yang dapat mengahasilkan tenaga 255 kw atau 341,9 dk, dan roda belakang bermodal penggerak HW150 bertenaga 150 kw atau 201,1 dk.
Dinamo atau motor listrik itu bekerja berdasarakn daya yang disalurkan dari baterai Li-ion dengan kapasitas 35 kilowatt per hour. Berdasarkan pengujian internal, untuk berlari dari diam ke 100 km per jam hanya butuh waktu 4,7 detik.
Soal jarak tempuh, mobil SUV pelahap seterum itu diklaim bisa berjalan hingga 1.000 kilometer. Namun sebelumnya Huwaei menjelaskan bahwa jarak tersebut bisa dicapai dengan menghabiskan satu tangki bahan bakar.
Seres SF5 adalah mobil hybrid yang menggunakan teknologi mirip dengan Nissan Kicks e-Power, atau Daihatsu Rocky Hybrid. Dibekali mesin bensin 1.500cc, namun tugasnya hanya sebagai generator layiknya genset.
Mesin tersebut akan menyala untuk mengisi baterai ketika dayanya sudah 20 persen, artinya bukan untuk menggerakkan roda. Jika Seres SF5 berjalan seutuhnya dengan daya baterai yang dimiliki hanya bisa menempuh 180 km.
Meski mengusung teknologi hybrid, namun mobil ramah lingkungan tersebut dibanderol dengan harga selangit jika dijual di RI. Seperti yang disampaikan Chief Executive Officer PT Sokonindo Automobile, Alexander Barus.
Menurutnya ada beberapa pertimbangan untuk memasarkan SF5 di Indonesia, diantaranya teknologi mobil yang tergolong sangat canggih, di mana membutuhkan jaringan internet yang stabil untuk pengoperasiannya.
“Yang kedua daya beli kita, hanya untuk berapa orang, harganya itu sudah di atas Rp1 miliar. Kita harus bijaksana. Kami harapkan dalam waktu 4-5 tahun ini akan masuk ke Indonesia, lebih cepat lebih baik, sangat tergantung dengan kondisi ekonomi kita,” ujarnya di Ancol, Jakarta Utara, Rabu 14 Desember 2022.