KTT G20, Mulai Hari Ini Warga Bali Gak Bisa Bebas Keluyuran Naik Mobil
100kpj – Konfrensi Tingkat Tinggi, atau KTT G20 Summit tinggal menghitung hari. Acara yang mempertemukan sejumlah negara dari belahan dunia tersebut akan berlangsung di Nusa Dua, Bali pada 15-16 November 2022.
Demi memperlancar forum kenegaraan tersebut, Korlantas Polri beserta jajarannya sudah memasang 8 kamera ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) yang dilengkapi pendeteksi wajah di wilayah Denpasar.
Bukan hanya itu, warga Bali dan turis juga wajib tahu bahwa mulai hari ini, Jumat 11 November diterapkan sistem ganjil genap. Sehingga pengguna kendaraan tidak lagi bebas melintas seperti biasanya.
“Sistem pelar nomor mobil ganjil genap akan diberlakukan selama sepekan di 10 titik lokasi selama 11-17 November 2022,” ujar Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi dikutip dari korlantaspolri.go.id.
Adapun 10 lokasi ganjil genap yang diberlakukan sebelum,dan sesudah KTT G20 itu berada di Jalan Simpang Pesanggaran – Simpang Sanur, Simpang Kuta – Simpang Pesanggaran, Simpang Kuta – Tugu Ngurah Rai.
Kemudian Tugu Ngurah Rai – Nusa Dua, Simpang Lapangan Terbang – Tugu Ngurah Rai, Jimbaran – Uluwatu, Jalan Tol Bali Mandara, Jalan Uluwatu Dua, dan Jalan Raya Kampus Universitas Udayana.
“Manahemen traffic sudah kita laksanakan, direncanakan memang sduah dari beberapa rapat koordinasi kemertrian,” tuturnya.
Lebih lanjut Irjen Pol Firman menjelaskan, ada manajemen traffic untuk waktu, dan rute ruas jalan tertentu di Bali. Selain itu pembatasan operasional angkutan barang guna meminimalkan pergerakan kendaraan angkutan berat.
Hal tersebut sudah sesuai dengan Surat Edaran Diretorat Jenderal Perhubungan Darat Nomor 3 Tahun 2022 tentang Pengaturan Lalu Lintas. Berlaku mulai pukul 06.00 WITA (pagi hari), sampai pukul 22.00 WITA (malam).
“Kemudian arahan gubernur tentang tindak lanjut untuk pekerja (WFH), dan sekolah dilakukan melalui daring untuk mengurangi pergerakan masyarakat pada hari-hari, atau jam-jam tertentu,” sambungnya.
Membatasi kegiatan masyarakat di luar rumah, dan pembatasan mobil yang melintas melalui pelat nomor tersebut bertujuan untuk memudahkan delegasi, kepala negara anggota G20, dan mengantisipasi gangguan.
“Menjadi tugas kita melakukan rekayasan jalan ini apabilan sewaktu-waktu terjadi gangguan, kita harus menyiapkan rute alternative,” katanya.