Toyota Buat Mesin Mobil Peminum Alkohol di RI, Tapi Gak Bisa Dijual
100kpj – Untuk menuju ramah lingkungan ada banyak cara, saat ini pemerintah lebih mengencarkan kendaraan penggerak listrik untuk menekan emisi yang dihasilkan dari kendaraan bermesin bahan bakar minyak (BBM).
Sudah cukup banyak produsen kendaraan di Indonesia yang menjual produk bertenaga listrik berbasis baterai. Desain, dan spesifikasi yang ditawarkan berbeda-beda, meskipun harganya masih tergolong mahal.
Namun yang menjadi dilema kendaraan listrik saat ini adalah sumber pebangkit listrik di Indonesia sebagian besar masih mengandalkan batu bara, sehingga secara emisi belum berkurang seutuhnya.
Selain itu, tempat penampungan atau daur ulang baterai kendaraan listrik yang belum memadai, serta ketersediaan alat pengisian kendaraan listrik di tempat umum belum merata.
Sehingga masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukan pemerintah bersama produsen agar kendaraan listrik bisa seutuhnya menjadi solusi menuju nol emisi.
Bukan hanya listrik, ada beberapa energi lain yang bisa dimanfaatkan sebagai bentuk pengurangan penggunaan bahan bakar fosil, atau upaya menekan emisi karbon. Salah satunya memanfaatkan etanol.
Di beberapa negara, seperti halnya Brazil mobil dengan bahan bakar bioetanol sudah cukup banyak, dan berkembang. Bioetanol adalah bahan bakar campuran dari tumbuhan yang sudah melewati proses fermentasi.
Sumber tanaman yang biasanya digunakan untuk campuran senyawa etanol, atau alkohol tersebut berasal dari tumbuhan tebu, atau jagung.
Mengingat bioethanol menjadi salah satu jawaban untuk menekan emisi dan mengurangi penggunaan minyak fosil, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sudah membuat mesin peminum alkohol tersebut.
Merangkum dari beberapa sumber, sejak beberapa tahun lalu pabrik mobil Toyota di Indonesia itu sudah membuat mesin etanol, namun bukan d pasarkan dalam negeri melainkan di ekpor ke beberapa negara.
“Sebenarnya kita sudah memproduksi enjin bioetanol, cuma etanolnya di Indonesia enggak ada. Jadi kita ekspor ke Amerika Selatan, kita tidak bisa sebut negaranya satu per satu,” ujar Direktur Corporate Affairs PT TMMIN, Bob Azam secara virtual dalam seminar 100 tahun industri otomotif di ITS, Selasa 11 Oktober 2022.
Menurutnya salah satu cara agar Indonesia bisa menggunakan mobil bioetanol yaitu menukarkan dengan negara tetangga yang sudah menjual bahan bakar etanol.
Sekadar informasi, salah satu produk terbaru Toyota di luar negeri yang menggunakan etanol sebagai bahan bakarnya adalah Prius Hybrid di Jepang.

Bocoran Mobil Baru Toyota di 2025 Ada Hybrid, EV dan Gazoo Racing

Gebrakan Neta di Tahun Depan demi Mendongkrak Penjualan di Indonesia

Lebih Mahal Rp18 Jutaan Ini Ubahan Hyundai Kona Electric N Line

Beli Mobil Listrik Wuling Menjelang Akhir Tahun Gak ada Ruginya, Kok Bisa?

BYD Catatkan 1.400 SPK Selama 10 Hari, Ini Model Terlarisnya

Lantaran Bentuknya Unik, Pengguna Mobil Listrik Ini Jadi Perhatian di Jalan

Tahun Depan Mobil Listrik Aletra akan Dibuat di Purwakarta

Komparasi Aletra L8 vs BYD M6, Beda Harga Gimana Jarak Tempuhnya

Toyota Owners Club Gelar Jambore ke-13 yang Dihadiri 19 Komunitas

Liburan Pakai All New Kona Electric Pengeluaran Lebih Irit, Cuma Rp100 Ribuan

Fitur yang Melimpah Bikin Harga Jual Mitsubishi New Xpander Tetap Tinggi

Tak Sekedar Mewah, Mitsubishi New Xpander Cross Makin Nyaman dan Aman

Punya Segudang Pengalaman Mobil 1 Mengklaim Bukan Sekadar Oli Mesin

Sebelum Terjun ke Dunia Kerja, Brand Perkakas Ini Transfer Ilmu ke Pelajar SMK
