Setelah Cat Ngelotok, Kini Baterai Hyundai Ioniq 5 Drop Mati Total
100kpj – Hyundai Ioniq 5 yang resmi diluncurkan pada tahun lalu menjadi mobil listrik terlaris di Indonesia. Tapi di luar dari pencapaian tersebut, ada saja keluhan pengguna Hyundai Ioniq 5 hingga viral di media sosial.
Sebelumnya ada salah satu pemilik Hyundai Ioniq 5 yang mendapatkan kualitas cat tidak sesuai harapan, dalam video singkat yang diunggah ke Tiktok, warna doff mobil listrik itu terlepas hanya menggunakan lakban.
Setelah kasus tersebut beredar, ada lagi pengguna Ioniq 5 yang mengeluh di media sosial terkait baterai. Diunggah akun Tiktok Jeeplife.id, dikutip Selasa 11 Oktober 2022, disebut baterai mobil listrik itu mati total.
“Jadi ceritanya saat ingin menggunakan mobil di garasi, tiba-tiba saja baterai drop dari 80 persen k enol persen. Coba di cas tapi tetap enggak bisa, kondisi baterai tetap di nol persen. Jadi harus di towing, dan didorong ke bengkel,” tulis statusnya.
Berdasarkan tayangan tersebut, mobil listrik buatan Cikarang, Jawa Barat itu sedang dalam penanganan, dan proses penyelidikan di bengkel resmi Hyundai Leuwipanjang, Bandung.
Tidak diketahui masalah utamanya, namun sebagian warganet mengira karena pemilik telah melakukan modifikasi, salah satu yang terlihat adanya lampu strobo di atas dashboard.
Saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, Chief Operating Officer PT Hyundai Motor Indonesia, Makmur tidak menjawab pesan singkat 100kpj.
Hyundai Ioniq 5 ditawarkan dalam beberapa varian dengan jarak tempuh, dan tenaga berbeda-beda. Soal harga, meski statusnya buatan lokal namun banderolnya Rp748 juta, sampai Rp859 juta.
Untuk tipe Prime Standard, dan Signature Standard dapat berjalan hingga 384 kilometer dalam kondisi baterai penuh. Soal kecepatannya, kedua varian tersebut dapat melaju dari diam ke 100 km per jam dalam waktu 8,5 detik.
Sedangkan untuk tipe Prime Long Range dan Siganture Long Range jauh lebih cepat, karena hanya butuh 7,4 detik. Jarak tempuhnya mencapai 451 km, sampai 481 km berdasarkan pengujian internal mereka.
Waktu yang dibutuhkan untuk pengisian daya baterai berbeda-beda, menggunakan fasilitas wall charger model AC, untuk tipe terendah hanya perlu 5 jam, namun varian tertinggi sampai 6 jam mengingat kapasitas baterai lebih besar.
Dibangun menggunakan platform E-GMP, mobil pelahap seterum itu dapat memanafaatkan tempat pengisian baterai dengan daya 400-800 Volt tanpa memerlukan adaptor tambahan. Artinya tinggal colok di sumber kelistrikan.
Hyundai Ioniq 5 juga dilengkapi V2L, atau Vehicle to Load serupa dengan mobil listrik pada umumnya, dengan teknologi tersebut kendaraan tanpa emisi itu bisa digunakan sebagai jenset atau sumber kelistrikan alat-alat rumah tangga, perangkat elektronik, dan lainnya dengan arus yang dikeluarkan 3,6 kWh.