Pabrik Produksi Avanza-Xenia, dan Terios-Rush Akan Tutup
100kpj – Untuk menghemat ongkos produksi kendaraan, hampir semua merek yang beraliansi memanfaatkan satu platform untuk dijadikan berbagai model dengan desain berbeda-beda sesuai ciri khas dari merek tersebut.
Meski penampilan luarnya berbeda, namun spesifikasi mobil yang dilahirkan dari satu rancang bangun itu tidak ada perbedaan. Seperti yang dilakukan Toyota dan Daihatsu sejak menancapkan kuku bisnisnya di Tanah Air.
Kedua jenama asal Jepang tersebut memiliki beberapa produk yang dibangun dengan sasis, dan mesin serupa. Yang menarik semua mobil hasil kawin silang itu laris dipasaran, baik dari kelas Low MPV, SUV, hingga city car.
Dari kelas Low MPV sejak 2004 Toyota Avanza, dan Daihatsu Xenia dibangun menggunakan platform serupa. Tapi secara desain, dan fitur yang ditawarkan pada kedua mobil tersebut agak berbeda, pun dengan harganya.
Setelah sukses dipasaran, platform Avanza-Xenia itu juga dimanfaatkan untuk produk di beda segmen, yaitu Low SUV. Menggunakan mesin, dan sasis yang sama lahirlah Toyota Rush, dan Daihatsu Terios generasi pertama.
Kemudian di segmen LCGC (Low Cost Green Car), merek penguasa pasar itu kembali membuat mobil kembar, yaitu Agya-Ayla untuk city car harga terjangkau, serta Calya-Sigra untuk MPV 7 penumpang paling murah.
Seperti diketahui, sejumlah produk kembar tersebut diproduksi oleh pabrik PT Astra Daihatsu Motor di Sunter, Jakarta Utara yang menempati line nomor satu.
Pabrik yang sudah beroperasi selama 27 tahun tersebut telah menciptakan Avanza-Xenia sejak generasi pertama dengan penggerak roda belakang, hingga model terbaru berpenggerak roda depan, dan Rush-Terios.
Kini tempat produksi tersebut akan ditutup, Daihatsu ingin meningkatkan kapasitas produksi dengan teknologi yang lebih canggih di Karawang, Jawa Barat, atau line produksi keduanya.
Line kedua yang mengantikan line satu tersebut mengadopsi konsep SSC, atau simple, slim, dan compact. Tujuanya untuk meningkatkan efisiensi, dan daya asing dengan teknologi terkini, serta memenuhi target karbon netral di masa depan.
“Pembaruan ini merupakan bentuk apresiasi kami kepada seluruh pihak, terutama kepada pemerintah Indonesia atas komitmennya terhadp kelestarian lingkungan,” ujar Presiden Direktur PT ADM, Yasushi Kyoda dikutip dari keterangannya, Senin 10 Oktober 2022.
Daihatsu akan memasang teknologi produksi modern seperti, perluasan otomatisasi titik pengelasan, peningkatan efisiensi pengecatan, proses perakitan ergonomis, dan operasional logistik yang diklaim lebih baik.
Pabrik terbaru itu diklaim lebih ramah lingkungan karena menyematkan 3.600 panel surya yang dapat menghasilkan daya listrik hingga 2.100 kW, pemanfaatan energi terbarukan, dan ventilasi panas alami.
Melalui spesifikasi tersebut, pembangkit ini dapat mengurangi kadar emisi sekitar 20 persen dibandingkan kondisi saat ini.
Saat dikonfirmasi, Direktur Marketing dan Direktur Corporate Planning & Communication, Sri Agung Handayani mengatakan, pabrik di Sunter ditutup dan dialihkan ke Karawang.
"Pada 2024 (tutupnya), belum ada rencana (nasib pabrik di Sunter nantiny)," ujar Sri Agung kepada 100kpj, Senin 10 Oktober 2022.