Gak Nyangka, Pengguna Hyundai Stargazer Minta Copot Fitur Canggih Ini
100kpj - PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) meluncurkan Hyundai Stargazer secara resmi pada 11 Agustus 2022. Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang merilis mobil Low MPV tersebut.
Hyundai Stargazer memiliki desain yang berbeda dibandingkan pesaingnya. Ditawarkan dalam enam varian, harganya mulai dari Rp243,300 juta untuk tipe Active manual, sampai Rp307,100 tipe Prime matik IVT.
Sebelum diluncurkan, produsen mobil Hyundai itu sudah memberikan kesempatan pada jaringan diler mereka untuk membuka keren pemesanan sejak 15 Juli 2022.
Chief Operating Officer PT HMID, Makmur mengatakan, sejak pemesanan dibuka hingga saat ini sudah lebih dari 4.000 SPK, atau surat pemesanan kendaraan. Namun belum semua konsumen menerima unit.
"Dari awal, pengiriman unit ke diler baru 500 unit. Karena kita produksi massal di Agustus. Yang sudah mendapatkan faktur polisi, atau pengiriman unit ke konsumen 300 unit," ujar Makmur, dikutip Minggu 4 September 2022.
Ada hal yang tidak terduga, salah satu konsumen yang sudah menggunakan Low MPV tersebut merasa bahwa fitur SmartSense, atau ADAS (Advanced Driver Assistance System) di dalam Stargazer tipe Prime IVT tidak dibutuhkan.
Technical Expert PT HMDI, Fatoni mengaku, ada salah satu pelanggan yang enggan disebutkan namanya yang datang ke bengkel Hyundai untuk menonaktifkan fitur keselamatan canggih tersebut, karena tidak terbiasa oleh cara dia berkendara.
"Hanya saja laporan di kita malah 'aneh', ada beberapa kustomer yang justru malah minta dinonaktifkan (ADAS-nya)," ujar Fatoni.
Di dalam SmartSense terdapat beberapa fitur yang bekerja saling berhubungan, mengandalkan radar sensor. Tujuannya untuk meningkatkan keselamatan pengguna ketika kondisi lengah, yang bisa berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Terdiri dari Forward Collision-avoidance Assist (FCA) yang dapat memperingatkan pengemudi saat ada resiko benturan dengan objek di depan, mulai dari pejalan kaki, hingga kendaraan lain. Akan melakukan pengereman otomatis, dan memberikan tanda potensi benturan pada layar klaster.
Kemudian ada Lane Keeping Assist (LKA), di mana mobil akan tetap berada di jalur yang benar, sehingga saat pengemudi keluar dari marka jalan, setir akan memberikan perlawanan untuk memaksa mobil tetap di tengah, terkecuali menghidupkan lampu sein.
Sementara fungsi Blind-spot Collision-avoidance Assist (BCA), akan muncul indikator pada spion saat ada kendaraan lain, atau objek mendekati mobil dari titik buta pengemudi.
Dan Rear Cross-traffic Collision-avoidance Assist (RCCA) akan memberitahu pengemudi dari suara ketika parkir mundur, namun tiba-tiba ada kendaraan lewat.