Selama 10 Tahun di RI, Lebih dari 450 Ribu Honda Brio Beredar di Jalan

Bahkan produsen mobil berlogo H itu sempat mengimpor utuh Brio, dari negeri gajah putih untuk versi mesin 1.300cc. Namun penjualannya dihentikan, dan fokus menawarkan model produksi lokal dengan mesin 1.200cc.

Nilai investasi yang digelontorkan untuk produksi mobil tersebut di Karawang, Jawa Barat mencapai Rp1,2 triliun, di awali dengan model Satya pada 2013 untuk kelas LCGC, atau Low Cost Green Car. 

Kemudian Honda kembali menggelontorkan dana segar sebesar Rp5,1 triliun untuk pengembangan model di masa mendatang. Seiring berjalannya waktu, kandungan lokal mobil tersebut terus ditingkatkan.

Mulai dari eksterior, interior, bodi, sasis, mesin hingga elektrik mengedepankan komponen buatan lokal. Tak hanya itu, produksi Satya juga melibatkan banyak supplier lokal yang jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun. 

Mobil perkotaan tersebut memiliki kandungan lokal tertinggi, mencapai 95 persen. Hingga akhirnya memasuki 2015, seluruh model Brio, selain Satya mulai diproduksi di dalam negeri. 

Sukses di pasar LCGC, Honda menghadirkan varian transmisi CVT pada 2016. Dan pertama kalinya di dunia, Brio diluncurkan dalam varian RS dengan desain lebih sporty. 

Kemudian memasuki 2018, generasi kedua mobil itu hadir dan resmi dirlis di GIIAS. Perubahan totalnya mendapatkan respon positif, hingga menjadi mobil terlaris pada 2020.