Setelah Ertiga, Suzuki Siap Hadirkan Mobil Hybrid Baru di RI
100kpj - Kendaraan bertenaga listrik menjadi salah satu jawaban untuk menekan polusi udara yang dihasilkan dari mesin berbahan bakar bensin, atau diesel.
Mobil pelahap seterum yang dipasarkan di RI terbagi menjadi tiga jenis. Yaitu hybrid, dan PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) yang mengkombinasikan mesin bensin dengan motor listrik sebagai sumber penggerak roda.
Kemudian listrik murni yang seutuhnya mengandalkan baterai untuk energi utama. Berbeda dengan mild hybrid milik Suzuki Ertiga yang mengkawinkan baterai dengan Integrated Starter Generator (ISG) sebagai pengganti alternator konvensional.
Tugasnya hanya memberikan dukungan tenaga kepada mesin saat mobil berjalan dari kondisi diam.
Teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) itu mengandalkan baterai jenis Lithium-ion berdaya 6 ampere, atau 12 volt.
Direktur Marketing 4W PT SIS, Donny Saputra mengatakan, baterai yang digunakan pada Ertiga Hybrid masih berstatus impor, namun dalam beberapa waktu ke depan komponen yang menjadi pusat energi tersebut akan diproduksi lokal.
"Saat ini progres untuk tahap lokalisasi, jadi kta kerjasama dengan manufaktur lokal. Masuknya tier 2, semoga lebih murah (harga baterai saat ini Rp15 jutaan)," ujar Donny di Malang, Jawa Timur, Selasa 21 Juni 2022.
Lebih lanjut dia menjelaskan, komponen lokal pada Ertiga Hybrid saat ini sudah 80 persen, artinya akan meningkat saat baterai dibuat di dalam negeri. Namun terkait perusahaan yang akan membuat komponen tersebut masih dirahasiakan, meski sempat disinggung berasal dari LG.
"Aku enggak ngomong secara merek l, dan nama pabrik baterainya, tapi kita sedang lokalisai untuk baerai," tuturnya.
Setelah baterai dibuat di dalam negeri, produsen berlogo S tersebut akan membuat mobil hybrid lain.
"Ada sih beberapa model yang kami persiapkan karena tidak berhenti sampai All New Ertiga hybrid, kami akan melelektrifikasi pada model yang kami jual atau model yang akan kami jual," tuturnya.
Belum disebutkan model selanjutnya yang akan dibekali teknologi mild hybrid, namun ada dugaan Carry yang menyasar segmen komersial. Pasalnya, pikap tersebut menjadi tulang punggung penjualan Suzuki secara nasional.
"Mild, medium atau full elektrifikasi ini terminologi, tapi yang kami lakukan saat ini keterjangkauan produk terlebih dahulu. Produk yang menjadi backbone akan kami elektrifikasi," sambungnya.