Perombakan Bos Daihatsu Indonesia Setelah Melahirkan 7 Juta Mobil
100kpj – Melihat peluang besar industri otomotif di Indonesia, Daihatsu menancapkan kuku bisnisnya sejak 1978. Bukan sekadar jualan di dalam negeri, brand mobil asal Jepang itu juga mengkapalkan produk buatannya ke sejumlah negara.
Melalui PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sebagai pemegang merek, perusahaan patungan Daihatsu Motor Co., Ltd, Astra International, dan Toyota Tsusho Corporation itu telah melahirkan 7 juta unit mobil sejak hadir di Indonesia hingga 2021, atau selama 43 tahun.
Produsen mobil Daihatsu di Indonesia itu telah memiliki fasilitas R&D (Research & Development) Center terlengkap, dan terbesar di Indonesia. Selain memproduksi mobil Daihatsu, pabrik yang dimiliki brand berlogo D tersebut juga menciptakan mobil Toyota sebagai aliansinya.
Seperti Rush, Avanza, Wigo, Raize, dan Town/Lite Ace, serta Mazda Bongo. Bukan sekadar untuk kebutuhan pasar dalam negeri, mobil Toyota yang dibuat Daihatsu juga di ekspor hingga ke 75 negara. Mulai dari Asean, Asia Sslatan, Asia Timur, Timur Tengah, Afrika, hingga Amerika Latin. Pabrik yang berlokasi di Karawang, dan Sunter memiliki kapasitas produksi hingga 530 ribu unit per tahun.
Dengan begitu menjadikannya salah satu manufaktur terbesar untuk Daihatsu, dan Toyota. Soal pencapaiannya, sejak 2009 Daihatsu selalu menempati posisi ke-2 sebagai brand mobil terlaris di Tanah Air, setelah Toyota.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, sepanjang 2021 menjual 164.908 unit ke diler, dan ke konsumen alias ritel 151.107 unit. Di mana, raihan ritel Januari-April 2022 lebih dari 62 ribu unit, atau naik 41,8 persen dibandingkan periode yang sama.