Koleksi Mercy, Pejabat Ini Pilih Mobil Dinas yang Jalan Tanpa Bensin
Sedan listrik asal negeri gingseng itu dibekali baterai berdaya 38,3 kWh (killo watt per hour), dengan output 113 kW yang memiliki daya jelajah 373 kilometer. Tenaga maksimalnya mencapai 136 daya kuda dan torsi 295 Newton meter.
Kecepatan maksimalnya bisa tembus 165 km per jam, yang disalurkan melalui transmisi matik ke roda depan. Untuk mengajaknya berlari dari diam ke 100 km per jam hanya membutuhkaan waktu 9,9 detik, dengan memilih mode sport.
Fitur keamanan yang bersarang di dalamnya meliputi, Blind Spot Collision Warning, Rear Cross-Traffic Collision Warning, Tirre Pressure Monitoring System, dan 7 air bag. Sistem hiburan, dan teknologi kenyamananya juga cukup lengkap.
PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) sebagai agen pemegang mereknya, menawarkan Ioniq dalam dua varian, dengan empat pilihn warna. Untuk tipe Prime dibanderol Rp624,8 juta, dan Signature Rp664,8 juta on the road.
Sebelumnya Ketua MPR Bambang Soesatyo memilih Ioniq EV sebagai mobil operasional di Ikatan Motor Indonesia (IMI). Kemudian Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, hingga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga menggunakan mobil listrik tersebut sebagai mobilitas dinasnya.
Diketahui, Gubernur Sumenep tersebut lebih memilih mobil yang bisa berjalan tanpa bensin untuk bekerja, padahal koleksi mobil di dalam garasinya cukup banyak. Berdasarkan data LHKPN, Achmad Fauzi memiliki 5 unit mobil.
Mobil koleksinya didominasi Mercedes-Benz, yakni E 250 lansiran 2012, E 400 buatan 2014, dan SLK 250 yang diproduksi pada 2013. Mobil lainnya adalah Nissan Elgrand 2014, dan Daihatsu minibus buatan 2007 diduga Xenia.