Alasan Mobil Listrik di Indonesia Lebih Mahal dari Konvensional
100kpj – Di Indonesia harga mobil listrik memang masih cukup mahal dibandingkan dengan mobil konvensional yang memakai bensin atau solar. Kementerian Perindustrian pun membeberkan penyebab hal itu bisa terjadi.
"Yang mempengaruhi harga kendaraan listrik secara maksimal adalah komponen baterai," kata Kepala Subdirektorat Industri Alat Transportasi IMATAP, Kementerian Perindustrian, Dodiet Prasetyo, seperti dikutip dari Antara.
Sebagaimana yang ada di data Bloomberg NEF dengan pembulatan, menjelaskan lebih dari separuh (51 persen) harga sebuah baterai listrik dipengaruhi oleh material katoda, yang menentukan kapasitas dan daya.
Katoda biasanya terdiri dari lithium, nikel, kobalt dan mangan. Katoda sendiri biasanya terdiri dari lithium, nikel, kobalt dan mangan. Biaya terbesar kedua berasal dari ongkos manufaktur dan Depresiasi.
Saat ini Asia masih menjadi manufaktur terbesar baterai listrik, 80 persen berada di China. Sedangkan Anoda yang terbuat dari grafit, menyumbang 12 persen terhadap harga sebuah baterai.
Sementara itu, komponen separator, yang memisahkan katoda dengan anoda, menyumbang 7 persen. Komponen elektrolit, yang membawa ion lithium dari katoda ke anoda, menyumbang 4 persen dan tempat baterai (housing), biasanya terbuat dari baja atau aluminium, sebesar 3 persen.