Honda Pilih 'Korbankan' Mobilio Demi Penjualan Brio
100kpj – Krisis chip semikonduktor yang melanda pasar otomotif saat ini, membuat PT Honda Prospect Motor (HPM) terpaksa mengorbankan produksi Honda Mobilio. Honda lebih mendahulukan produksi Brio yang penjualannya memang sedang baik.
Saat ini, HPM hanya menjual satu varian Mobilio saja, yakni S M/T. Walau begitu, pabrikan asal Jepang ini menegaskan tidak menyuntik mati mobil Low MPV 7 penumpang tersebut.
"Tidak pernah (Honda Mobilio) disuntik mati, hanya disesuaikan produksinya," ujar Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy di Jakarta, baru-baru ini.
Billy menambahkan bila komponen chip semi konduktor Mobilio sama digunakan Brio. Alhasil, HPM harus memilih yang mana lebih prioritas, dan terpilihlah Brio yang permintaannya disebut lebih tinggi.
"Brio itu demand-nya tinggi banget, backorder bisa 2-3 bulan, bahkan di luar kota empat bulan. Kalau di daerah kecil, [misalnya] Parepare, sampai guilty ya kalau ke tempat sana," katanya.
"Jadi karena pasokannya sama, kita prioritaskan Brio. Mobilio tunggu dulu, mohon maaf," tambahnya.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau GAIKINDO, nama Mobilio hilang dari daftar produk Honda. Sementara di tahun lalu pendistribusian mobil ke jaringan dealer juga berhenti di Desember.
Penjualan Honda Mobilio dari pabrik ke dealer periode Januari sampai November tahun lalu hanya 5.199 unit, dan September hanya satu unit. Kini, Honda berkonsentrasi pada segmen Low SUV lewat All New BR-V.
"Untuk 7 penumpang kami konsentrasi di All New Honda BR-V. Sekarang tren LSUV-nya itu pangsa pasarnya merangkak naik terus, sekarang sudah 16 persen, memang LMPV nomor satu sudah 17 persen tapi kalau 7 penumpang melihat karakter orang Indonesia yang komunal, maunya pergi sama-sama dengan keluarga, teman. Kita pilih LSUV karena ground clearance-nya tinggi, yang powernya juga mumpuni," paparnya.