Keunggulan Suzuki Smart Hybrid yang Curi Perhatian Menko Perekonomian
100kpj – PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) turut memeriahkan pameran Indonesia International Motor Show atau IIMS, yang berlangsung pada 31 Maret sampai 10 April 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Produsen mobil Suzuki di Indonesia itu menampilkan jajaran produk andalannya selama pameran berlangsung. Termasuk varian baru Suzuki XL7 Alpha FF, dan rancang bangun mobil hybrid buatannya.
Bahkan, hari pertama pembukaan IIMS, teknologi ramah lingkungan itu berhasil mencuri perhatian Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat mengunjungi booth Suzuki di Hall A2.
Seperti diketahui, platform kendaraan rendah emisi itu diberinama Smart Hybrid Vehicle by Suzuki, atau SHVS. Sebelumnya digunakan pada Swift di Jepang, dan Ertiga bensin yang dipamerkan pada 2019 lalu.
“Teknologi SHVS sebagai langkah menuju mobil listrik murni. Suzuki punya tahapan sendiri, yaitu mild-hybrid, strong hybrid lalu electric car.” ujar Section Head 4W Product Development PT SIS, Harold Donnel saat dikonfirmasi 100kpj baru-baru ini.
SHVS bekerja untuk sistem penggerak mesin, dikawinkan dengan Integrated Starter Generator (ISG) sebagai pengganti alternator konvensional. Sehingga mampu memberikan dukungan tenaga saat mobil berjalan dari kondisi diam.
Sementara fungsi dari baterai lithium-ion itu untuk menyimpan tenaga yang dihasilkan ISG, yang akan digunakan ketika mesin membutuhkan dukungan tenaga. Adanya dua komponen tersebut tentu bertujuan agar bahan bakar lebih efisien.
SHVS mirip seperti fitur idling stop motor Honda. Ketika Ertiga itu digunakan jalan, kemudian berhenti di lampu merah atau macet mesin itu akan mati. Namun sistem kelistrikan tetap menyala, jadi saat pedal gas diinjak otomatis ISG akan menyalakan mesin kembali.
Bedanya ketika akselerasi awal, listrik yang tersimpan pada baterai akan memberikan dukungan tenaga ke mesin. Ketika Ertiga itu sudah melaju, listrik yang tersimpan di baterai akan dialihkan untuk komponen eektrik lainnya seperti audio, lampu, AC.
Sehingga kerja mesin akan dipusatkan untuk menyalurkan tenaga ke roda, dengan begitu efisiensi bahan bakar diklaim akan lebih irit. Nah, saat laju mobil mulai melambat otomatis ISG mengubah energi kinetik dari putaran roda menjadi energi listrik untuk mengisi baterai atau aki.
Begitu saat melakukan pengereman, pengisian daya listriknya akan bertambah besar. Jika kecepatan 15 kilometer per-jam dan posisi gigi dipindahkan ke netral. Otomatis mesin akan mati sementara namun kelsitrikan tetap menyala atau engine auto stop.