Mobil Buatan Indonesia Ini Punya Peran Penting di Sirkuit Mandalika

100kpj – Ajang balapan MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika berjalan dengan sukses, mesti pada kelas MotoGP sempat tertunda karena hujan deras yang mengguyur area sirkuit, namun akhirnya race direction memutuskan untuk tetap menggelar balapan dengan jumlah lap yang dipangkas.

Keberhasilan MotoGP Indonesia tidak lepas dari peran penting, mobil yang diproduksi di Indonesia, mobil tersebut adalah Suzuki Carry Pick Up.

Peran penting ya terlihat saat Alex Rins yang sedang menjalani sesi free practice (FP) 4, tiba-tiba dikagetkan dengan turunnya performa mesin kuda besi, dan harus menyusuri pinggir lintasan.

Namun, tak lama kemudian muncul kobaran api sehingga ia harus lompat dari motor.

Ceceran oli terlihat di sirkuit, sehingga panitia harus mengibarkan bendera merah tanda sesi dihentikan untuk sementara.

Petugas kemudian diterjunkan, untuk membersihkan lintasan agar aman digunakan kembali.

Nah, terlihat di dalam sirkuit ada mobil buatan dalam negeri yang jadi andalan petugas untuk membersihkan lintasan.

Kendaraan yang dimaksud adalah New Suzuki Carry Pick Up, yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia.

Mobil itu dipakai untuk membawa alat-alat yang dipakai membersihkan lintasan, mulai dari sapu hingga pembersih khusus yang bisa menyerap tumpahan kimia dalam waktu singkat.

Seperti dikutip dari Viva, sudah 45 tahun Suzuki Carry Pick Up ada di Tanah Air, dan eksistensinya seolah tak pernah pudar meski persaingan semakin ketat dengan bertambahnya pemain di sektor industri otomotif nasional.

Berawal dari model ST20 untuk mengangkut hasil panen cengkih di Sulawesi Utara, kini Carry menjelma sebagai alat transportasi multi fungsi yang jadi andalan para pengusaha di Indonesia.

Mulai dari angkutan umum, hingga dikonversi menjadi ambulans serta mobil balap slalom. Tahun lalu, Carry Pick Up menjadi tulang punggung penjualan PT Suzuki Indomobil Sales.

Dari 93 persen produk buatan lokal mereka yang mengisi pasar otomotif di dalam negeri, pikap tersebut berkontribusi lebih dari 50 persen.