Modal Ini Mitsubishi Xpander Baru Punya Kemampuan Tersembunyi
100kpj – Berbagai cara dilakukan penjual mobil demi menarik perhatian konsumen, atau kembali menggairahkan pasar. Salah satunya merilis produk baru, seperti yang dilakukan PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI).
Distributor mobil Mitsubishi di Tanah Air itu baru saja merilis New Mitsubishi Xpander pada 8 November 2021 bersamaan dengan Xpander Cross facelift. Perubahan small MPV tersebut meliputi eksterior, interior, dan fitur-fiturnya.
Baca juga: Presiden Jokowi Tergoda Mitsubishi Xpander Baru Hingga Lakukan Ini
Bukan Cuma Modal Tampang, Kemampuan Xpander Baru Mengejutkan
Ada salah satu perubahan yang tidak kasat mata, bahkan tidak disadari orang banyak. Padahal secara fungsi sangat vital, karena menjadi titik kenyamanan sebuah mobil. Ya, komponen tersebut adalah suspensi bagian belakang.
Mitsubishi telah melakukan perubahan pada sistem peredam kejutnya demi menunjang kenyamanan pengguna Xpander baru di segala medan jalan. Seperti yang disampaikan Head of Sales Training Section PT MMKSI, Arif Dwianto.
“Dari suspensi juga ada improvement khususnya bagian shokbreaker belakang dengan diameter lebih besar sama dengan shockreaker yang ada di Pajero Sport,” ujarnya saat sesi test drive di Karawang, Jawa Barat dikutip Kamis 18 November 2021.
Lebih lanjut Arif Dwianto menyebut, hanya diameter spring atau per yang dibuat serupa dengan Pajero Sport. Selain itu memiliki kualitas peredaman sangat baik, karena menggunakan katup atau valve yang biasa disematkan di mobil premium.
“Punya kualitas peredaman lebih tinggi karena menggunakan katup valve di shockbreaker yang biasa digunakan mobil-mobil Eropa atau luxury. Jadi kualitas redamannya saat kita melewati jalan kriting atau tidak rata dirasakan datar,” tuturnya,
Menurutnya komponen peredam kejut itu mampu meredam guncangan lebih maksimal, sehingga penumpang atau pengemudi tidak cepat lelah atau mabuk perjalanan.
Komponen lain pada Xpander baru yang tidak bisa dilihat dari luar adalah transmisi matik CVT (Continously Variable Transmission) sebagai pengganti matik konvensional pada versi sebelumnya dengan sebutan 4AT.
“Tujuan menggunakan CVT untuk mendapatkan efisiensi bahan bakar yang lebih bagus, emisi lebih rendah. Tetapi sekaligus mendapatkan performa yang lebih bagus,” katanya.
Sistem matik dengan sabuk berbahan karet itu, menurut Arief dianggap lebih cocok bagi pengendara yang agresif. Karena dapat menyalurkan tenaga yang responsif dari keadaan diam, berbeda dengan kemampuan 4AT.
“Sengol gas sedikit saja tendangan akselerasinya langsung terasa. sebelumnya masih ada gear ratio yang terlalu jauh sehingga saat perpindahan gigi rpm ngedrop. CVT tidak ada ngedropnya karena variable sesuai kecepatan yang sedang dijalani,” sambungnya.