Mobil MPV Calon Pesaing Xpander dan Avanza Bikin Penasaran
100kpj – PT Hyundai Motor Indonesia (HMDI) mempersiapkan produk baru untuk bersaing dengan Toyota Avanza, dan Mitsubishi Xpander. Sebelum resmi diluncurkan, mobil terbaru Hyundai tersebut sudah ramai diperbincangkan.
Produsen mobil berlogo H miring itu telah mendaftarkan mobil barunya yang akan menyasar segmen Low MPV di Kementerian Hukum dan Ham. Berdasarkan Pangkal Data Kekayaan Intelektual, terdapat nama Hyundai Stargazer.
Baca juga: Sinyal Hyundai Stargazer Mendarat di RI Pesaing Xpander dan Avanza
Hyundai Stargazer dipatenkan untuk nama produk terbaru mereka di pasar Asean. Mobil Low MPV itu diduga akan diproduksi lokal di pabrik terbaru mereka yang berlokasi di kawasan industri Deltamas, Cikarang, Jawa Barat.
Pusat manufaktur Hyundai itu berdiri di atas lahan 77,6 hektar, dan yang terbesar di Asia Tenggara. Nilai investasi yang dikucurkan 1,55 miliar dolar, atau setara Rp21 triliunan, termasuk biaya operasional, dan pengembangan produk.
Sinyal kuat mobil calon penjegal Avanza, dan Xpander itu segera hadir karena beberapa kali kepergok kamera dalam bentuk kamuflase di SPBU rest area tol Jakarta-Cikampek, kemudian di Bandung saat uji coba di jalan raya.
Mobil terbaru buatan jenama asal Korea Selatan itu memiliki wajah yang sekilas mirip dengan MPV mewah mereka, yakni Staria. Terutama grill model sarang lebah, dan posisi lampu utamanya di sisi kiri dan kanan bumper.
Pilar A sampai D tampak landai, tidak ada lekukan tajam, namun jika memerhatikan bodi sampingnya sekilas mirip Mitsubishi Xpander, terutama kaca penumpang baris kedua. Untuk sektor kaki-kaki, desain velgnya serupa dengan Staria.
Disinggung terkait bocoran produk baru tersebut, Chief Operating Officer PT HMDI, Makmur masih enggan berkomentar. “Untuk produk-produk lainnya akan kita informasikan lebih lanjut, tunggu tanggal mainnya,” ujarnya di Jakarta baru-baru ini.
Sebelumnya saat dikonfirmasi 100kpj, Makmur sempat menyebut bahwa ada rencana meamaikan pasar mobil Low MPV di dalam negeri. Namun terkait produk yang akan dipasarkan untuk mengisi segmen tersebut belum dijelaskan detil.
“Yang pasti kita sudah punya rencana produk planning-nya. Kita menganalisa market Indonesia seperti apa yang cocok untuk kita keeluarkan produknya,” sambungnya.