Mobil Listrik Ini Laku Keras di Indonesia, Tapi Gak Mudah Didapat
100kpj – Demi menuju era ramah lingkungan, pemerintah telah membentuk aturan baru untuk mobil rendah emisi yang meliputi hybrid, PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle), dan listrik murni agar harga jualnya lebih terjangkau.
Pajak mobil pelahap seterum tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peratturan pemerintah Nomor 73 Tahun 2019 tentang barang kena pajak yang tergolong mewah.
Baca juga: Diler Hyundai Berikan Keuntungan Untuk Semua Mobil Listrik di RI
PP yang ditandatangani Presiden Jokowi pada 2 Juli 2021 itu berlaku pada 16 Oktober tahun ini. Namun sebelum aturan itu diterapkan, sejumlah produsen mobil di Tanah Air sudah gencar menjual produk ramah lingkungan.
Salah satunya PT Hyundai Motor Indonesia (HMDI) yang sudah menjual mobil listrik sejak November 2020 melalui Kona, dan Ioniq. Bahkan kedua kendaraan asal Korea Selatan itu laku keras, dan konsumen perlu inden.
“Kalau ditanya produk apa yang paling laku (Hyundai di RI), yaitu EV sudah mendapatkan pemesanan lebih dari 600 unit. Jadi sangat fantastis penerimaan masyarakat,” ujar Chief Operating Officer PT HMDI, Makmur di Jakarta, Senin 11 Oktober 2021.
Lebih lanjut Makmur menjelaskan, secara komposisi Ioniq paling laku dengan menyumbang 60 persen, dan Kona 40 persen. Untuk mendapatkan mobil pelahap seterum itu konsumen menunggu satu sampai dua bulan sejak pemesanan.
“Kalau Ioniq, dan Kona EV dari SPK (surat pemesanan kendaraan) 600 paling kira-kira enggak banyak yang masih inden,” tuturnya.
Hyundai Ioniq dibekali baterai berdaya 38,3 kWh (killo watt per hour), dengan output 113 kW yang memiliki daya jelajah 373 kilometer. Tenaga maksimalnya mencapai 136 daya kuda dan torsi 295 Newton meter.
Kecepatan maksimalnya bisa tembus 165 km per jam, yang disalurkan melalui transmisi matik ke roda depan. Untuk mengajaknya berlari dari diam ke 100 km per jam hanya membutuhkaan waktu 9,9 detik, dengan memilih mode sport.
Hadir dalam dua varian, yakni Ioniq Prime, dan Signature dengan 4 pilihan warna yang dibanderol mulai Rp637 juta. Sedangkan Kona facelift hanya ada satu varian yang dilego Rp697 juta on the road Jakarta.
Meski terlahir sebagai kendaraan listrik, namun Kona memiliki bentuk yang cukup sporty dengan nuansa moderen. Penerangan utamanya LED yang dapat menyesuaikan cahaya, lengkap dengan DRL (Daytime Running Light) sebagai pemanis.
SUV pelahap seterum yang dibanderol Rp674,8 juta itu dibekali baterai Lithium-ion berdaya 64 kWh yang dikawinkan dengan motor listrik 150 kW. Sehingga tenaganya mencapai 136 PS dan torsi puncaknya 395 Newton meter.
Tenaga tersebut disalurkan melalu transmisi matik ke roda depan. Berdasarkan pengujian dari lembaga NEDC, Kona dapat menempuh jarak 345 kilometer dan keadaan baterai penuh, sedangkan hasil pengetesan WLTP jaraknya 289 km.