Mobil Listrik Roll-Royce, Cocok Buat Sultan yang Gak Mau ke SPBU
Memang belum dibocorkan produk ramah lingkungan yang akan diluncurkan ke pasar. Sebelumnya pabrikan mobil asal negeri Ratu Elizabeth itu pernah membuat Phantom Experimental Electric dengan kode 102EX pada tahun 2011.
Namun sayang mobil tersebut batal dipasarkan, karena masih ada sejumlah kekurangan. Phantom 102EX itu dipersenjatai baterai lithium-ion, dan dua motor listrik untuk menggerakkan keempat rodanya yang terpasang di sasis belakang.
Secara platform masih sama dengan versi mesin pembakaran, sehingga Rolls-Royce sekadar mencari ruang kosong untuk menempatkan baterai dengan menghilangkan mesin bensin 12 silinder, atau V12 dari bonet depan, serta girboksnya.
Mesin pembakaran berkapasitas 6.8000cc itu bisa menyemburkan tenaga maksimal 453,2 dk, dan torsi 720 Nm di 3.500 rpm. Sedangkan saat dikonversi menjadi listrik tenaganya hanya 388,8 dk, namun torsinya melonjak jadi 800 Nm.
Sukses mendapatkan tepuk tangan dari sejumlah pihak, karena penumpang atau pengendara Phantom Experimental Electric tidak mendegarkan suara apapun dari luar, selain kedap di dalam, saat berjalan mobil tersebut benar-benar hening.
Pujian lainnya juga datang dari torsi yang disalurkan ke rodanya. Meski begitu, mobil tanpa emisi itu memiliki kekurangan pada daya baterai yang terlalu lemah, sehingga jarak tempuhnya sangat terbatas ketika digunakan berkendara.