Harta Miliaran, Ini Isi Garasi Eks Koruptor yang Jadi Komisaris BUMN
100kpj – Kader PDI Perjuangan, Izedrik Emir Moeis menyedot perhatian publik, lantaran statusnya sebagai mantan koruptor yang diangkat menjadi komisaris di salah satu anak usaha BUMN, yakni PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).
Pada 2004 lalu, mantan Wakil Ketua Komisi VIII DPR itu melakukan tindak pidana korupsi proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap di Tarahan, Lampung. Dia menerima 357 ribu dolar Amerika atau Rp5 miliaran dari berbagai perusahaan.
Di luar dari polemik pengangkatan dirinya menjadi petinggi di PT PIM, salah satu hal yang mencuri perhatian adalah soal kendaraan yang dimilikinya.
Berdasarkan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara), Izedrik Emir Moeis hanya memiliki satu unit kendaraan pada 2010. Padahal saat itu kekaayaan yang dikantonginya secara keseluruhan mencapai Rp11,416 miliar.
Dari angka tersebut aset terbesarnya, tanah dan bangunan senilai Rp6,096 miliar. Sedangkan alat transportasinya hanya Toyota Alphard dengan tahun pembuatan 2004. Mobil MPV yang dimilikinya seejak 2006 itu seharga Rp480 juta.
Cukup mengejutkan jika melihat jumlah mobil di dalam garasinya. Tidak ada informasi jelas terkait tipe Alphard miliknya. MPV kelas atas tersebut menjadi salah satu kendaraan favorit para pejabat Tanah Air, hingga selebritis Ibu Kota.
Beberapa keunggulan dari mobil tersebut memiliki ruang bagasi yang luas, dapat menampung tujuh penumpang dengan bangku baris kedua model captain seat, hingga desain yang cukup elegan dengan fitur-fitur pendukung lainnya.
Melansir situs jual beli online, Alphard dengan tahun produksi yang serupa hanya dilego Rp115-130 jutaan tergantung kondisi. Jantung pacunya terdapat dua pilihan, yakni bensin 2.400cc dan 3.000cc bertransmisi matik.
Alphard sudah beberapa kali mendapatkan pembaharuan. Untuk edisi 2021 MPV kelas premium tersebut disuntikan sejumlah teknologi canggih yang diupgrade dari versi 2020 yang sudah memiliki Toyota Safttey Sense (TSS).
Toyota menambahkan fiitur Adaptive Cruise Control di dalam TSS. sehingga mobil dapat membantu pengemudi saat ke luar lajur, berjalan tanpa kendali penuh dari sopir, dan lain-lain.
Sebelumnya di dalam teknologi TSS hanya berasarang PCS (Pre-Collision System), LDA (Lane Departure Alert), DRRC (Dynamic Radar Cruise Control), dan AHB (Automatic High Beam).
Kemudian ada TPMS (Tiree Pressure Monitoring System), dan meningkatkan fitur ICS (Intelligent Clearance Sonar) yang awalnya hanya disematkan pada 6 titik, kini menjadi 8 titik yang tersebar pada bagian depan 4 titik dan belakang 4 titik.