4 Tahun di RI, 60 Ribu Mobil Wuling Terjual dengan Segudang Teknologi

100kpj – Wuling Motors berhasil menjadi produsen mobil asal Tiongkok yang sukses di Indonesia. Hal itu terlihat dari pencapaiannya selama empat tahun bersaing di industri otomotif dalam negeri. Sudah puluhan ribu mobil buatannya terjual.

Angka penjualan yang fantastis, dibandingkan brand-brand asal China yang sempat mencoba adu nasib di Tanah Air. Wuling Motors menancapkan kuku bisnisnya pada 2017 dengan mengucurkan dana 700 juta dollar, atau Rp10 triliunan.

Nilai investasi sebesar itu digunakan membangun pabrik di lahan 60 hektar di Greenland International Center, Cikarang, Jawa Barat. Kemudian untuk pengembangan produk, hingga jaringan penjualan yang sudah 124 diler, termasuk bengkel. 

Produk pertama yang dijual menyasar segmen Low MPV, melalui Wuling Confero 1.500cc. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualannya dari diler ke konsumen Agustus-Desember 3.268 unit.

Meski hanya mengandalkan satu model dengan tiga varian, namun Wuling menduduki peringkat 13 dari daftar brand terlaris. Memasuki 2018, jenama asal negeri tirai bambu itu melesat ke posisi 9 dengan penjualan retail 15.162 unit.

Artinya lebih unggul dari Datsun, Nissan, dan Mazda sebagai pemain lama. Pada tiga tahun yang lalu, Wuling mulai menjual MPV baru, yakni Cortez dengan mesin 1.800cc, dan 1.500cc. Kemudian, untuk pasar komersial adalah Formo.

Peminat mobil Wuling terus melonjak, sepanjang 2019 penjualan ritelnya 21.112 unit. Melonjaknya angka itu didapat dari hadirnya Almaz pada Februari yang menjadi SUV pertamanya, hingga Cortez CT bermesin 1500cc turbo.

Wuling Almaz awalnya hanya dilego satu varian dengan konfigurasi 5 penumpang bermesin 1.500cc turbo. Mulai Juli, jenama asal Tiongkok itu meluncurkan tiga varian baru dilengkapi teknologi canggih, dan kapasitas 7 penumpang. 

SUV pertamanya itu menjadi tonggak sejarah bagi perkembangan teknologi kendaraan di Indonesia. Salah satu fitur yang menyita perhatian, head unit berukuran besar, dan perintah suara atau WIND (Wuling Indonesia Command).

Masih berdasarkan data Gaikindo, memasuki 2020 penjualan ritel Wuling hanya 9.523 unit, dan masih menduduki peringkat 9 di daftar brand terlaris. Penurunan drastis, namun wajar karena dialami semua brand di awal pandemi covid-19.

Jika ditotal dari 2017, sampai 2020 sudah ada 49.065 unit mobil-mobil Wuling sudah beredar di jalan raya, atau sampai ke tangan konsumen. Sedangkan data penjualan ritel Gaikindo selama 6 bulan, atau semester satu 2021 belum dirilis.

Wuling Motors dalam keterangan resminya menyebut, lebih dari 60 ribu unit mobilnya terjual. Angka itu didapat berkat produk-produk barunya yang memiliki teknologi muktahir, salah satunya Almaz RS yang diluncurkan pada Maret tahun ini.

“Kami yakin bahwa untuk terus melangkah maju dibutuhkan inovasi untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat yang terus berkembang,” ujar Assistant of President Wuling Motors, Han Dehong.

Wuling Almaz RS menjadi produk pertamanya yang dilengkapi WISE (Wuling Interconnected Ecosystem), yang merupakan gabungan dari Internet of Vehicle (IoV), dan Advance Driver Assistance System (ADAS) untuk memudahkan penggunanya.

Beragam teknologi tersebut telah mendapatkan berbagai penghargaan. Bukan hanya itu, Wuling juga berinovasi dalam mengakses pelayanan penjualan, perawatan, dan informasi lain yang diakses melalui satu pintu dengan aplikasi MyWuling+.

Untuk menjamu konsumen layiknya raja di tengah pandemi, Wuling memiliki layanan mobile service sehingga perawatan bisa dilakukan di mana saja, termasuk di rumah, dan Wuling customer assitance di 0800-100-5050.

Demi memudahkan konsumen dalam memiliki unit, Wuling memberikan subsidi untuk Cortez, dan Almaz series termasuk RS. Sehingga bukan hanya Confero yang harganya lebih terjangkau berkat isentif PPnBM nol persen dari pemerintah.

Berlaku untuk semua model, setiap pembelian unit konsumen berhak mendapatkan gratis servis 4 tahun, atau 50 ribu kilometer dengan syarat, dan ketentuan yang berlaku. 

Sebagai informasi, Wuling Motors bukan sekadar bermain di pasar domestik, produk-produk yang dibuat lokal juga di ekspor ke sejumlah negara sejak September 2019. Salah satunya Almaz yang disulap menjadi Cheverolet Captiva terbaru untuk Thailand, Fiji, dan Brunei Darussalam.