PPKM Darurat Bikin Ganjar Pranowo Makan di Parkiran Gerbang Jalan Tol
100kpj – Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah sepertinya ikut terdampak kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat, untuk mengurangi penyebaran virus corona yang kembali merajalela di Indonesia.
Salah satu dalam kebijakan PPKM Darurat adalah warung makan, restoran, dan rumah makan tidak boleh melayani makan di tempat, maka dari itu Ganjar Pranowo pun menyiasati dengan membawa bekal makanan dari rumah, untuk dibawa kemana pun Gubernur Jateng ini pergi.
Begitulah yang dia lakukan ketika meninjau pelaksanaan PPKM Darurat di Pekalongan dan Pemalang, Minggu, 4 Juli 2021, kemarin. Pada hari itu, selepas salat Ashar di kantor Polisi Jalan Raya gerbang tol Pemalang, ia dengan santai mengambil kotak bekal makanan dari dalam mobilnya.
Ia lantas lesehan di beton pembatas area parkir. Dibukanya tepak yang berisi nasi, sayur lodeh, dan tempe. "Saya numpang makan di sini, ya, Pak. Ayo, Pak, ikut makan, itu ada nasi kotak diambil. Makannya di sini saja. Jaga jarak," kata Ganjar dikutip dari Viva.
Dicampurnya jadi satu dan dikudap dengan lahap. Acara makan dengan menu nasi plus sayur lodeh sedikit terjeda saat ada kucing liar mendekatinya. "Njaluk jatah iki (minta jatah makan ini)," seloroh Ganjar.
Ganjar mengaku memang sengaja membawa bekal dari rumah agar tidak makan berbarengan baik di rumah makan maupun di tempat acara yang menimbulkan kerumunan. Bahkan ia menolak secara halus ajakan makan Wali Kota Pekalongan karena dia sudah membawa bekal.
"Pas berangkat bingung juga, nanti makan siang di mana, kan PPKM Darurat ndak boleh makan di warung. Lha, istri saya bawain bekal dari rumah. Jadi gampang, saya nanti makan di jalan," kata Ganjar.
Aksi Ganjar tersebut sempat membuat kaget sopir mobil derek di kantor PJR, “Saya kira siapa. Tapi setelah melihat rambutnya, loh, Pak Ganjar. Enggak nyangka. Ya, ini contoh baik bagaimana menyikapi situasi dan kondisi sekarang," kata Asep, sopir mobil derek di kantor PJR.
Aksi Ganjar juga pernah membuat petugas tim relawan di sebuah desa di Kabupaten Batang kaget, karena ketika sedang memeriksa pengendara motor ternyata yang mengendarai sepeda motor gede tersebut adalah Ganjar Pranowo.
Kala itu, Ganjar sedang melaksanakan tugasnya untuk melakukan inspeksi ke sejumlah desa di Kabupaten Batang dan Kabupaten Kendal. Ganjar ingin mengecek kesiapan rumah karantina yang bakal ditempati oleh pemudik dari luar kota yang terkena zona penyebaran virus corona.
Dalam sidaknya tersebut, Ganjar datang bersama komunitas motornya yaitu Bandiyem Grup Motoran. Tak ayal ketika warga mencegatnya saat mau masuk ke desa, tak ada yang menyangka bila itu adalah Ganjar. "Namanya siapa? Tujuan kemana? Keperluan apa?" tanya seorang petugas saat didata. Seketika petugas terlihat sedikit kaget ketika mendengar nama Ganjar Pranowo.
Apa yang dilakukan perangkat desa itu memang sudah jadi SOP. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk ketegasan dari tim relawan bahwa siapa saja yang masuk ke desa tersebut akan didata dan diperiksa.
Bicara soal motor yang ditunggangi oleh Ganjar, Kawasaki ER-6n itu dibekali mesin 649 cc 2 silinder, berpendingin cairan. Tenaga yang dihasilkan bisa mencapai 71 dk pada 8.500 rpm dan torsi maksimum 64 Nm di 7.000 rpm.
Baca juga: Berani Masuk DKI Selama PPKM Darurat Berhadapan Dengan Mobil Perang