PPnBM 100% Diperpanjang Banyak Orang Beli Mobil tapi Harus Inden
100kpj – Pemerintah telah meringankan PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) menjadi nol persen di awal Maret 2021. Tercatat ada 21 mobil baru menikmati isentif tersebut, yang memiliki mesin sampai 1.500cc berpenggerak dua roda.
Besaran isentif PPnBM yang diberikan sistemnya bertahap. Periode Maret-Mei diskonya 100 persen, kemudian tahap kedua Juni-Agustus 50 persen, dan tahap akhir, yakni September sampai November hanya 25 persen.
Baca juga: Diskon PPnBM 100 Persen Diperpanjang, Beli Xpander jadi Makin Susah?
Tahap pertama relaksasi pajak itu membuat penjualan mobil meningkat drastis. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan ritel selama Januari-April naik 5,9 persen menjadi 257.953 unit, atau mendekati kondisi normal 80 ribu per bulan.
Berkat keberhasilan tersebut, pemerintah memperpanjang PPnBM 100 persen sampai Agustus. Sesuai dengan usulan Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Keuangan saat rapat Pemulihan Ekonomi Nasional, Jumat 11 Juni 2021.
“Kementerian keuangan sudah senada dengan kami, bahwa PPnBM DTP (pajak ditanggung pemerintah) dapat diperpanjang,” ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dikutip, Senin 14 Juni 2021.
Adanya kebijakan baru tersebut, ternyata membuat produsen mobil kalang kabut. Karena dikhawatirkan tidak dapat memenuhi permintaan pasar. Sehingga konsumen harus inden, atau menunggu untuk mendapatkan unit.
Berkaca dari jumlah pemesanan yang meningkat drastis di awal relaksasi pajak berlaku. Beberapa produsen nyatanya belum bisa memenuhi permintaan pasar, karena kapasitas produksi pabrik yang terbatas di tengah pandemi.
Business Innovation and Marketing PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy menyebut, adanya isentif pajak nol persen tersebut tentu menjadi tantangan baru. Karena pabrik harus bekerja lebih keras untuk antisipasi permintaan yang membludak.
“Produksi kami sekarang sudah dilakukan dengan kapasitas penuh mengikuti protokol kesehatan yang ada, dan ketersediaan komponen,” ujarnya kepada 100kpj, Selasa 15 Juni 2021.
Lebih lanjut Billy menjelaskan, untuk semua unit yang mendapatkan relaksasi PPnBM mendapatkan respon sangat tinggi dari konsumen. Terutama yang baru mendapatkan penyegaran, seperti Brio Urbanite, City hatchback, dan HR-V.
“Inden terjadi di beberapa daerah dengan model, dan tipe yang berbeda-beda yah karena permintaan yang mendadak tinggi melampui kapasitas produksi,” tuturnya.
Menurutnya dengan perpanjangan PPnBM ini, pemesanan kendaraan akan meningkat keembali. “Jadi tantangan terbesar kami supaya bisa memproduksi semakismal mungkin, agar konsumen dapat menerima unit secepatnya,” sambungnya.
Hal senada disampaikan Marketing Direktur PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy. Menurutnya pemegang merek, dan pabrikan bekerja sama agar dapat memenuhi permintaan konsumen dengan antisipasi lonjakan pemesanan.
“Tentu akan lebih baik (penjualan), kalau dibandingkan rencana isentif PPnBM sebelumnya. Kmai akan monitor demandnya,” kata Anton singkat saat dikonfirmasi.
Ada beberapa model Toyota yang perlu inden untuk mendapatkannya. Salah satunya Raize, dan Avanza tipe tertentu. Sehingga tidak menutup kemungkinan jika perpanjangan PPnBM nol persen ini akan membuat diler kewalahan, karena keterbatasan pengiriman unit dari produsen.