Hartanya Miliaran, Mengejutkan Lihat Isi Garasi Dirut Garuda Indonesia
100kpj – Garuda Indonesia menjadi salah satu perusahaan BUMN yang mengalami keterpurukan di tengah pandemi covid-19. Meski begitu, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra tetap optimis melewati masa sulit.
Di balik dari kerugian maskapai plat merah tersebut, Irfan Setiaputra dikenal dengan sosok yang tegas. Sehingga saat terpilih menjadi orang terpenting di Garuda Indonesia, namanya menjadi sorotan tak terkecuali jenjang karirnya.
Pria kelahiran Jakarta 1964 silam itu merupakan lulusan Sarjana Informatika dari Institu Teknologi Bandung (ITB). Karirnya di mulai dari berbagai macam perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, seperti IBM, LinkNet, dan Cisco.
Saat menjabat sebagai Dirut PT Telekomunikasi Indonesia, Irfan Setiaputra sempat melaporkan harta kekayaan yang dimilikinya. Tercatat pada 2009 lalu pundi-pundinya hanya Rp4,685 miliar, dan memasuki 2011 menjadi Rp3,417 miliar.
Kemudian terus menurun sampai 2012 dengan jumlah Rpp3,346 miliar. Namun setelah bertahun-tahun absen, Irfan kembali melaporkan harta kekayaannya yang menunjukkan peningkatan drastis setelah menjabat CEO Garuda Indonesia.
Pada Desember 2019 pimpinan tertinggi di maskapai milik negara tersebut megantongi kekayaan Rp13,805 miliar. Memasuki Maret 2021, nilainya bertambah menjadi Rp14,777 miliar dengan hutang sebesar Rp2,3 juta.
Dari angka laporan terkhirnya tersebut, aset terbesarnya adalah kas senilai Rp5,667 miliar, lalu tanah dan bangunan senilai RRp5,475 miliar. Yang mengejutkan, koleksi kendaraan mencapai Rp2,125 miliar yang disumbang dari 4 unit mobil.
Irfan Setiaputra memiliki ketertarikan khusus dengan Mercedes-Benz. Pasalnya keempat mobil yang bersarang di garasi buatan brand tersebut. Jika diurutkan dari yang termahal, Mercedes-Beenz SL 320 buatan 1997 ada di posisi pertama.
Berdasarkan data LHKPN, harga sedan atap terbuka itu Rp750 juta. Menurut beberapa sumber, meski umurnya sudah tua, namun populasi SL 320 di Indonesia tidak sebanyak model Mercy lainnya, maka harganya masih cukup tinggi.
Salah satu platform jual beli bekas, ada yang menampilkan Merceds-Benz SL 320 plat nomor Bali, dengan tahun produksi yang serupa harganya Rp735 juta. Namun mobil dengan mesin V8 berkapasitas 3.199cc itu sudah terjual.
Urutan kedua koleksi termahalnya, adalah Mercedes-Bnz 300 SEL lansiran 1986. Mobil antic tersebut harganya Rp550 juta, kemudian Mercedes-Benz C200 buatan 2016 ditaksir Rp450 juta, dan S 350L tahun produksi 2010 seharga Rp375 juta.
Sebelumnya, Dirut Garuda Indonsia itu sempat memiliki Mercedes-Benz Vito tahun 2000, lalu A-Class 2007, dan E 240 buatan 2004. Ketiga mobil buatan Jerman itu terparkir di garasi rumahnya pada 11 tahun silam.