Cuma Terios Yang Terjual Banyak Setelah Dapat PPnBM, Xenia ke Mana?
100kpj – Sejak kebijakan PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) berlaku pada Maret 2021, pasar otomotif kembali bergairah. Pasalnya di bulan ketiga tahun ini, penjualan mobil dari diler ke konsumen mencapai 77 ribu unit secara nasional.
Menjadi angka tertinggi untuk penjualan ritel per bulan, setelah Indonesia dilanda covid-19 sejak tahun lalu. Memasuki April sebanyak 79 ribu mobil baru terjual ke masyarakat, artinya meningkat 2,6 persen dari bulan sebelumnya.
Baca juga: Peminat Xenia Semakin Merosot, Mobil Pikap Menjadi Andalan Daihatsu
Daihatsu menjadi brand yang mendapatkan dampak positif dari isentif PPnBM. Secara nasional di bulan keempat menjelang Ramadhan, kontribusinya 17,2 persen atau sekitar 13 ribu unit. Lebih besar dari sebelumnya sekitar 12 ribu unit.
“Daihatsu optimis, pasar mobil di bulan selanjutnya akan tetap bergairah seperti yang terjadi pada Maret, dan April 2021,” ujar Marketing Direktur PT Astra Daihatsu Motor sebagai produsen, Amelia Tjandra dikutip dari keterangannya, Senin 10 Mei 2021.
Pendatannya di bulan lalu, dari angka 13 ribuan unit tersebut model yang menjadi penyumbang terbesar adalah Gran Max pikap. Mobil pengangkut barang yang mengisi ceruk pasar niaga ringan itu terjual 3.381 unit dalam satu bulan.
Kemudian Sigra berada diurutan kedua, dengan angka penjualan 3.591 unit. Diikuti Terios sebanyak 2.481 unit, Ayla 1.844 unit, Gran Max mini bus 1.193 unit, Xenia 823 unit, kemudian penggabungan Luxio serta Sirion terjual 360 unit.
Total, Januari sampai April, Gran Max pikap masih menjadi primadona dengan torehan 12.649 unit atau berkontribusi 28,8 persen untuk penjualan ritel Daihatsu. Sigra sebanyak 10.525 unit, diikuti Terios 6.972 unit dalam periode empat bulan.
Mengacu dari data model-model Daihatsu yang menikmati keringanan PPnBM 100 persen sejak Maret, terdapat Xenia, Gran Max mini bus, Luxio, Terios, dan Rocky. Dari kelima produk tersebut, hanya Terios yang berkontribusi, itupun posisi ketiga.
Sedangkan Xenia meski sudah diuntungkan dengan keringanan pajak tersebut, tetap saja masih loyo di mana penjualannya selama empat bulan hanya 3.083 unit, dan per bulannya setelah diganjar PPnBM mash di bawah seribu unit.