Belum Mau Jual Mobil Listrik di RI, Mercy: Bahaya kalau Cuma Coba-coba
100kpj – PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia atau MBDI mengaku belum berniat menjual mobil listrik murni di Tanah Air. Sebab, ada sejumlah hal yang perlu dipersiapkan, mulai dari infrastruktur, budaya atau kebiasaan pengemudi, hingga mekaniknya.
Deputy Director Sales Operations Product Management PT MBDI, Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan, meski belum akan meluncurkan mobil nonemisi dalam waktu dekat, bukan berarti Mercy hanya berdiam diri. Sejauh ini, segala persiapan—baik yang bersifat teknis dan nonteknis—sudah pihaknya lakukan.
“Kendaraan listrik ini adalah tren masa depan, kami tak ingin ketinggalan, kami pun akan ikut meramaikan dan turut menyukseskan pasar kendaraan listrik di Indonesia. Tapi, kalau ditanya kapan, sampai sekarang kami masih memersiapkan keseluruhannya,” ujar Kariyanto di Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Baca juga: Sultan Merapat! Mercedes-Benz Luncurkan S-Class Terbaru, Harga Rp3 M!
Diketahui, beberapa waktu lalu, mobil listrik Mercedes-Benz EQS resmi melakoni debutnya di pasar global. Sejak saat itu, sejumlah pihak bertanya-tanya, kapan unitnya turut hadir di Indonesia? Sebab, secara tampilan, EQS sangat memikat mata dan berbeda dari mobil listrik lainnya.
Namun, sekali lagi Kariyanto menegaskan, Mercedes-Benz EQS belum akan menyapa konsumen di Indonesia. Paling tidak, menurutnya, bukan tahun ini. Dia memastikan, mobil tersebut sementara hanya dijual di Eropa, sebelum nantinya masuk ke negara lain di kawasan Asia.
“Jadi apakah tahun ini? Kami jawab: belum. Sementara EQS bakal dipasarkan di Eropa dulu, baru Asia. Kami enggak mau coba-coba jual kendaraan listrik, terlalu berisiko. Saat ini kami siapkan dulu infrastruktur dan manpower-nya. Tunggu saja,” tegasnya.
Pernyataan Kariyanto tersebut seakan membuktikan, Mercedes-Benz masih terkesan hati-hati bermain di pasar kendaraan listrik. Alih-alih berjudi dengan mencoba-coba, pihaknya memilih mematangkan rencana yang ada.
“Kami tegasnya kami tidak ingin coba-coba bermain di pasar ini, misalnya tidak sukses, lalu kami berhentikan dan sebagainya, kami tidak ingin seperti itu. Sebab, kami melihat ke depan potensi mobil listrik sangat baik,” kata dia.