Lewat Teknologi Ini, Parkir Liar di Jakarta Perlahan akan Hilang

100kpj – Pemprov DKI Jakarta sedang melakukan uji coba penerapan Jakparkir, yang merupakan aplikasi baru yang disiapkan untuk mempermudah masyarakat mencari parkir di tempat yang akan dituju.

Manurut Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menjelaskan kedepan Pemprov DKI akan memperkenalkan aplikasi Jakparkir yang diharapkan bisa menjadi solusi perparkiran di Ibu Kota.

"Digitalisasi lahan parkir ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena bisa penggunanya mencari parkir dengan cepat, dan bisa memesan satu slot parkir saat dia mau keluar dari rumahnya," kata Riza dikutip dari Viva, Rabu 24 Februari 2021.

Riza menuturkan, selain bermanfaat bagi masyarakat, aplikasi Jakparkir ini juga sangat bermanfaat bagi pengelola parkir. Sebab, digitalisasi lahan parkir membuat sistem secara transparan dari lahan parkir yang dikelola dan bisa dipantau secara langsung.

Ia mengungkapkan, sebelum adanya digitalisasi parkir ini pendapatan daerah masih belum maksimal.

Di mana pada APBD perubahan 2019 penerimaan pajak dari perparkiran mencapai Rp532 miliar. Padahal, potensi perparkiran di Jakarta bisa mencapai Rp837 miliar.

"Pontensi pendapatan daerah dari pajak parkir itu mencapai Rp837 miliar per tahun, hal itu dilihat dari rata-rata jumlah kendaraan yang melintasi ibu kota. Tapi, sekarang disaat pandemi hanya sebesar Rp352 miliar pendapatannya," jelas dia.

Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan tak ada lagi muncul parkir-pakir liar di jalanan yang tidak memberikan keamanan. Aplikasi Jakparkir saat ini baru diuji coba di tiga parkir on street di Jakarta yaitu di jalan Mangga Besar Raya Jakarta Barat, Jalan Denpasar Jakarta Selatan, dan Jalan Bulevard Raya Kelapa Gading.

"Kita lagi uji coba fiturnya dan sistem di aplikasi tersebut. Termasuk kita juga sosialisasi dengan para juru parkir, agar aplikasi ini bisa digunakan dengan fitur dan sistem yang kita harapkan. Rencana uji coba sampai 31 maret 2021," pungkasnya.