Jangan Kaget Kalau Pertamina Nanti Enggak Cuma Jualan Bensin dan Oli
100kpj – Selama ini Pertamina dikenal sebagai perusahaan pelat merah yang menjual bahan bakar minyak alias bensin dan pelumas atau oli, yang digunakan untuk berbagai jenis kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat atau lebih.
Nah, untuk mengikuti perkembangan zaman. Pertamina berencana tidak hanya sebagai produsen dan penyalur BBM atau pelumas saja, tapi juga akan memproduksi dan juga memasarkan baterai untuk kendaraan listrik.
Dalam bentuk pengembangan ekosistem electric vehicle atau EV. Bekerja sama dengan Indonesia Battery Holding, mereka membangun pabrik pembuatan EV Battery atau baterai untuk kendaraan listrik.
Baca juga: Banyak yang Tak Tahu, Ini Bedanya SPBU Pertamina dengan Kode 31 dan 34
Dari tujuh tahap pengembangan ekosistem, Pertamina menangani empat, yakni precursor, cathode, battery cell, dan battery pack. Sementara pada tahap recycling atau daur ulang,mereka akan bersinergi dengan Perusahaan Listrik Negara.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan bahwa ada dua perusahaan global yang juga diajak bekerja sama dalam proyek percepatan penerapan kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia.
“Pengembangan industri baterai yang potensi besar di Indonesia itu ada dua, pertama yakni untuk mobility. Khususnya two wheels atau motor, yang potensinya lebih cepat dibandingkan four wheels,” ujarnya melalui keterangan resmi dikutip 100KPJ 16 Februari 2021.
Sektor kedua, kata Nicke yaitu Energy Storage System atau ESS. Menurutnya, peluang pengembangan ESS cukup besar di Indonesia, karena terdapat potensi untuk menjaga keandalan pasokan dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya. “ESS ini pasar yang besar. Sehingga di masa depan, Pertamina pun akan masuk ke sana,” tuturnya.
Sebagai informasi, Pertamina telah menerapkan teknologi PLTS di beberapa lini. Seperti PLTS di Kilang Badak dengan kapasitas 4 MW, dan yang sedang dalam tahap pengembangan yakni konstruksi PLTS di Dumai serta.
Akhir tahun lalu, mereka juga sudah memasang Solar Rooftop atau atap dengan panel tenaga surya di 63 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Baca juga: Pertamina Gandeng Gojek Uji Infrastruktur Kendaraan Listrik di 2021