Isuzu Panther Disuntik Mati di Usia 30 Tahun, Gimana Nasib Pemiliknya?
100kpj – PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) akhirnya resmi menyuntik mati Isuzu Panther di usia 30 tahun. Sejak diproduksi pada 1991 sampai dengan saat ini penjualannya mencapai 433.117 unit, untuk jenis minibus, dan pikap.
“Bagaimana dengan Isuzu Panther? Bisnis di Indonesia mulai hari ini, jelas kita akan memfokuskan kepada mobil komersial,” ujarnya Marketing Division Head PT IAMI, Attias Asril secara virtual, Kamis 11 Februari 2021.
Baca juga: Isuzu Panther Dikubur Lebih Dari 400 Ribu Unit Beredar di Jalan Raya
Menurut data Gaikindo, sepanjang 2019 penjualan dari pabrik ke diler alias wholesales di tahun lalu sebanyak 681 unit. Jika dirangkum masing-masing tipe, untuk Panther LM 235 unit, LV 120 unit, LS 120 unit, dan Grand Touring 206 unit.
Sedangkan sepanjang 2020, penjualan pabrik ke diler menurun menjadi 320 unit. Lagi-lagi, tipe LM masih menjadi penyumbang terbesar dengan raihan angka 125 unit, kemudian, LV terjual 30 unit, LS 90 unit, dan Grand Touring 75 unit.
Lantas gimana nasib para pemiliknya, terutama untuk kebutuhan spare parts?
After Sales Service Division Head PT IAMI, Heri Wasesa mengatakan, pengguna Isuzu Panther tidak perlu khawatir dengan ketersediaan spare parts. Sebab sudah menjadi tugas produsen untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
“Secara official kami memang harus menyediakan spare parts, dan kita menjamin ketersediaanya sampai 8 tahun ke depan,” ujar Wasesa secara virtual dikesempatan yang sama.
Namun menurutnya, jangka waktu tersebut bukan menjadi patokan. Sebab tidak menutup kemungkinan Isuzu tetap memproduksi komponen Panther tanpa waktu yang ditentukan, terutama jika kebutuhan market cukup besar.
“Tapi faktanya, hukum ekonomi lah ketika ada permintaan dan ada market pasti akan dilayanai, dan disesuaikan dengan volume kebutuhan,” tuturnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, sebagai bukti sampai dengan detik ini kendaraan yang diproduksi pada 1990-an akhir saampai aawal tahun 2000 masih melakukan servis atau perawatan di bengkel resmi, dan jumlahnya cukup besar.
“Sehingga mobil Isuzu yang umurnya 20 tahun masih cukup rutin masuk bengkel, sehingga ketersediaan spare parts rasanya tidak perlu dikhawatirkan,” katanya.