Pasar Mobil Bekas di Indonesia Masih Jeblok, Kapan Mulai Pulih?
100kpj – General Manager Carsome Indonesia, Delly Nugraha baru-baru ini mengurai data mengenai penjualan mobil bekas selama pandemi COVID-19. Hasilnya, terjadi penurunan terutama saat memasuki masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Lantas, kapan kiranya mulai pulih?
Berdasarkan survei yang melibatkan 1.005 responden, Delly menangkap kesimpulan, bahwa hanya 14 persen yang membeli mobil bekas selama PSBB, sementara 48 persen mengaku hendak membelinya saat pembatasan tersebut sudah berakhir.
"Sebanyak 43 persen responden yang kita survei ingin membeli kendaraan sebelum adanya PSBB, ketika masuk masa PSBB hanya terdapat 14 persen yang membeli kendaraan mobkas, lonjakan besar datang ketika pelonggaran masa PSBB yakni 48 persen," ujar Delly saat diskusi virtual, dikutip dari Antara, Rabu 20 Januari 2021.
Baca juga: Prospek Bisnis Mobil Bekas 2021 Menjanjikan, Tertarik Buka Peluang?
Maka berkaca pada hasil survei tersebut, Delly memrediksi, pasar mobil bekas di Indonesia baru mulai pulih di kuartal kedua tahun ini. Selain itu, dia mengira, pada momen tersebut finansial atau keuangan konsumen di Tanah Air juga baru bisa stabil.
"Konsumen Indonesia melalui lebih dari 1000 responden di Indonesia, berencana akan membeli mobil itu pada kuartal kedua di 2021. Karena mereka lebih percaya diri dengan anggaran mereka dan anggaran mereka lebih stabil pada kuartal kedua di 2021," urai Delly.
Lebih jauh, Delly menambahkan, selama pandemi, frekuensi penggunaan transportasi umum menurun signifikan. Jumlah responden yang mengaku merasa tidak nyaman menggunakan transportasi umum dan layanan ride hailing meningkat dari 33 persen sebelum PSBB, menjadi 74 persen selama PSBB.
Namun demikian, mereka tak serta merta membeli kendaraan pribadi saat ini. Mengingat, kata Delly, konsumen harus menahan diri lantaran pengetatan kegiatan di luar rumah, adanya kesulitan dalam hal ekonomi, bisnis yang kurang mulus, dan pekerjaan yang terbilang sulit.
Maka membelinya di kuartal kedua tahun 2021 menjadi pilihan paling logis.
"Pertimbangan terkait kesehatan dan keamanan mendorong masyarakat mengubah pola perilakunya, yaitu dari menggunakan transportasi umum, beralih ke kendaraan pribadi. Mobil bekas dapat menawarkan solusi mobilitas yang aman, nyaman, dan terjangkau. Ini menjadi momentum yang baik bagi industri mobil bekas," kata dia.