Ternyata Gak Semua Mobil Bekas Bisa Laku di Jakarta, Kecuali Yang Ini
100kpj – Mobil bekas menjadi jalan alternatif untuk meminang kendaraan yang menawarkan kenyamanan. Selain lebih murah, pilihan model atau brand yang bisa didapat sangat beragam, jika dibandingkan dengan pilihan mobil baru.
Setiap orang memiliki pertimbangan khusus sebelum membeli kendaraan, terlebih untuk kondisi bekas pakai. Umumnya yang menjadi perhatikan adalah tampilan bodi mobil, interior, kinerja mesin, kaki-kaki dan status pajaknya.
Baca juga: Mengenaskan City Hatchback di RI Cuma Pakai Mesin Jazz Atau Mobilio
Namun di luar hal tersebut, kebutuhan atau fungsi mobil juga menjadi faktor yang mempengaruhi minat seseorang sebelum membeli. Setiap daerah memiliki kebutuhan, dan selera yang berbeda-beda salah satunya warga Ibu Kota.
Mengingat Jakarta dikenal dengan kepadatan lalu lintasnya, maka mobil dengan transmisi matik jauh lebih laris dibandingkan manual. Seperti yang disampaikan Marketing showroom mobil bekas Dave Car di WTC Mangga Dua, Sunanta.
Menurutnya, sejak beberapa tahun yang lalu atau sebelum pandemi, peminat mobil bekas transmisi manual masih mendominasi di daerah. Berbeda dengan karakter konsumen dii perkotaan seperti Jakarta yang menginginkan mobil matik.
“Manual lebih cepat lakunya di daerah. Sampai saat ini di Jakarta tetap matik peminat paling banyak jenis mobil apa pun,” ujarnya kepada 100KPJ.
Hal senada disampaikan Aldi pemilik showroom mobil bekas Sinar Motor. Dia mengatakan, faktor jalan atau infrastuktur menjadi salah satu alasan mobil manual lebih laku di daerah-daerah, dibandingkan mobil transmisi otomatis.
“Di daerah jarang macet juga, dan butuh mobil yang jago nanjak atau turunan bisa engine brake. Kalau di Jakarta matik lebih laku, karena tahu sendiri macetnya,” tutur Aldi beberapa waktu lalu.
“Makannya saya lebih banyak stok unit matik. Manual stoknya dikit, itu juga buat kirim ke daerah kadang-kadang seperti Ertiga, Avanza, Nissan Grand Livina, Rush, Xenia dan Rush,” tuturnya.
Menurutnya, konsumen sudah mulai sadar dengan kebutuhan sehari-hari dengan melihat kondisi lalu lintas sebelum beli mobil bekas. Selain itu perbedaan harga, untuk transmisi matik selisihnya hanya lebih mahal Rp5 jutaan dari manual.
“Saya stok mobil bekas tahunnya enggak dekat, lebih banyak 2010 sampai 2014. Karena kalau tahunnya terlalu muda seperti 2016 atau 2017 harga jualnya cuma beda tipis dengan harga baru, sales diler juga ngasih diskon besar kan,” sambungnya.