80 Persen Anak Muda di Indonesia Modifikasi Kendaraannya

100kpj – Ketua Umum (Ketum) Ikatan Motor Indonesia atau IMI, Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengatakan, sejak beberapa tahun terakhir, tren modifikasi kendaraan di Tanah Air terus mengalami pertumbuhan. Bahkan, kini rasanya tak afdol membeli mobil atau motor tanpa merombaknya.

Melalui data yang disampaikan Bamsoet, saat ini 80 persen anak muda di Indonesia melakukan modifikasi atau perombakan model terhadap kendaraan yang dibelinya. Sehingga, kondisinya sudah tak standar lagi.

Baca juga: IMI dan Kemenhub Siapkan Regulasi Pengembangan Otomotif Indonesia

Kondisi tersebut, kata Bamsoet, merupakan ruang atau ceruk pasar yang bisa dibidik pelaku otomotif di Indonesia.

“Kalau kita lihat segmennya, perempuan-perempuan sekarang ini atau anak muda cenderung memilih kendaraan-kendaraan yang fashionable. Ada rasa ketidakpuasan dalam memiliki mobil standar sehingga mereka mengubah bentuknya,” ujar Bamsoet, dikutip dari Antara, Minggu 28 November 2021.

Lebih lagi, menurutnya, industri otomotif merupakan salah satu sektor bisnis paling menjanjikan di Indonesia. Bahkan, sepanjang Januari hingga Oktober 2021, penjualan kendaraan mengalami lonjakan hingga 67 persen.

Bamsoet juga menyebutkan terjadi lonjakan penjualan roda empat maupun roda sebesar 67 persen atau 703.000 kendaraan terjual sepanjang Januari hingga Oktober

“Itu artinya di tengah keterpurukan seluruh bidang kita dari kesehatan, ekonomi, dan seluruh gaya hidup kita juga berubah tapi ada transaksi dan pertumbuhan ekonomi masih tetap ada,” tuturnya.

Bamsoet menambahkan, meski pihaknya mendukung modifikasi kendaraan, namun dia juga mengingatkan pentingnya kenyamanan dan keamanan pengemudi. Sehingga, perombakan mobil atau motor sebaiknya dilakukan penuh pertimbangan, alias bukan asal-asalan.

“Yang terpenting kami memberi dorongan kepada anak muda kita agar hasil karyanya itu bisa layak jalan di jalan raya dan teruji dari sisi keselamatannya,” kata dia.