100kpj – Masyarakat memanfaatkan waktu berlibur yang cukup panjang. Dimulai dari Kamis 20 Agustus yang bertepatan dengan Tahun Baru Islam, berlanjut Jumat 21 Agustus sebagi hari cuti bersama, hingga berakhir di Minggu.
Dengan waktu 4 hari tersebut, tentunya tempat wisata hingga penginapan yang tersebar di berbagai daerah diburu para pelancong. Untuk menuju lokasi yang dituju, sebagian dari mereka menggunakan kendaraan pribadi.
Maka tidak heran jika sejumlah ruas jalan menuju tempat wisata terjadi penumpukkan mobil pribadi, diantaranya seperti Puncak, Bogor atau kawasan Pantai Anyer, Banten.
Namun karena dirasa waktu berlibur mereka cukup lama, barang yang dibawa kerap berlebihan. Bahkan penumpang di kabin rela berimpitan karena banyak bawaan yang mereka bawa. Padahal cara tersebut tidak diperbolehkan.
Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu mengatakan, jika bobot mobil berlebihan atau tidak sesuai dari rekomendasi pabrik, banyak kerugiannya, mulai dari faktor ekonomis sampai sisi keamanan.
“Dari sisi ekonomis beban kerja mesin semakin berat, bahan bakar lebih boros. Keamanan otomatis gaya gravitasi tidak sesuai akhirnya jarak pengereman lebih panjang, over steer, dan body roll mengerucut pada peluang kecelakaan,” ujarnya kepada 100KPJ.