100kpj – Oli memiliki peran penting untuk kendaraan, termasuk juga sepeda motor. Oli berfungsi sebagai pelumas agar mesin berjalan mulus dan bebas gangguan.
Hal ini lantaran oli mengandung lapisan-lapisan halus yang dapat mencegah terjadinya benturan antarlogam dengan logam komponen mesin seminimal mungkin, mencegah goresan atau keausan.
Lantaran dianggap memiliki fungsi sama, masih ada saja sebagian orang yang menganggap baik oli mobil maupun motor sama. Alhasil, mereka coba menerapkan oli mobil ke motor dengan anggapan dapat memberikan performa lebih baik.
Benarkah demikian? Menjawab hal ini, Presiden Direktur PT Federal Karyatama Patrick Adhiatmadja, mengatakan, meski tingkat kekentalannya sama, nyatanya oli mobil dan motor memiliki karakter yang berbeda.
Selanjutnya adalah tingkat stress oli. Seperti yang sudah diketahui, putaran mobil yang lebih tinggi membuat tingkat stress oli lebih tinggi sehingga sistem pendinginan mesin motor tidak sama seperti mobil.
Mobil menggunakan radiator untuk mendinginkan mesinnya, sedangkan sistem pendinginan motor terbagi dua, yaitu radiator dan angin. Dalam kondisi macet, motor yang menggunakan sistem pendingin angin akan membuat tingkat stress oli motor meningkat.
"Jangan salah, temperatur mesin mobil jauh lebih stabil karena didukung radiator. Motor yang memiliki radiator hanya jenis tertentu. Ketika sering macet, temperatur mesin antara motor dan mobil naik turunnya beda," ujarnya di Jakarta.
Dia menegaskan, bahwa tidak cocok oli mobil digunakan ke motor, pun sebaliknya. Secara kapasitas oli dan formulanya, kata dia, jelas-jelas berbeda. Sebagai contoh, motor mesin 150cc atau di bawahnya, penggunaan oli hanya 0,8 liter sampai satu liter. Sedangkan mobil minimal empat liter.
"Isinya hanya 0,8 liter dan perputaran mesin motor lebih cepat. Sedangkan mobil isi olinya lebih banyak sampai empat liter, sesuai kapasitas mesin yang rata-rata 1.000cc ke atas," katanya.
Sementara itu seperti dikutip situs resmi Honda, pada kenyataannya oli motor yang diganti dengan oli mobil akan menimbulkan efek yang sangat merugikan, bahkan menyebabkan kerusakan.
Ketika menggunakan oli untuk mobil sebagai pengganti oli motor, maka yang terjadi adalah slip kopling. Akibatnya performa motor jadi terganggu, dan muncul berbagai permasalahan mesin.
Ketika motor sedang melaju pada kecepatan tinggi, tanjakan ataupun beban berat akan menyebabkan gas yang terlambat karena ada slip yang terjadi di dalam kopling. Termasuk berefek pada putaran motor yang lebih tinggi.
(Laporan: Jeffry Yanto)