100kpj – Dewasa kini kita acap menemukan banyak pengendara sepeda motor yang membesut kendaraan tanpa menggunakan masker. Padahal, risiko menghirup udara kotor sangatlah besar.
Ditambah menurut data yang dihimpun dari organisasi lingkungan dan alam Greenpeace, tercatat bahwa DKI Jakarta merupakan kota terpolutif di kawasan Asia Tenggara. Setiap tahun, kualitas udara di kota metropolitan itu terus alami penurunan. Lantas apa dampaknya bagi pengendara motor yang bandel tak mau pakai masker?
Sebuah studi yang melibatkan peneliti Beijing Normal University menemukan, bahwa paparan jangka panjang sulfur dioksida dan nitrogen dioksida yang berasal dari polusi udara bisa menyebabkan penurunan tingkat kognitif seseorang. Hingga sekarang, mereka masih mendalami bagaimana polutan udara berinterkasi langsung dengan otak.
“Kami berspekulasi bahwa polusi udara bisa menempatkan kerusakan yang lebih besar pada materi putih di sekitar otak, yang berkaitan langsung dengan kemampuan berbahasa,” kata Xin Zhang, penulis dan peneliti Beijing Normal University, seperti dikutip laman Nationalgeographic, Jumat, 3 April 2019.
Itu artinya, pemaparan udara kotor berlebih bisa mengurangi kemampuan berbahasa seseorang, seperti kesulitan menemukan kata, atau mengeja suatu kalimat.
Namun rupanya penelitian tak hanya berhenti di situ. Dekan Coloradi School of Public Health, Amerika Serikat, Jonathan Samet mengatakan, bahwa polusi tak hanya menyerang bagian otak dan paru-paru saja, melainkan juga menyasar bagian darah.
“Polusi atau udara kotor bisa bergerak di sepanjang saraf penciuman dari hidung ke otak, lalu masuk ke dalam darah. Menggejutkan berapa banyak organ yang bisa terpengaruh,” tutur Samet.
Setelah mengetahui risiko menghirup udara kotor, ditambah lagi fakta yang mengungkap Jakarta sebagai kota terpolutif di kawasan Asia Tenggara, rasanya tak ada pilihan lain bagi pengguna sepeda motor, selain berkendara dengan mengenakan masker.
(Laporan: Septian Farhan Nurhuda)